Ottawa, MINA – Laporan The Citizen Lab Kanada hari Selasa (11/4) mengungkapkan spyware baru Israel yang mirip dengan program Pegasus terkenal digunakan untuk menargetkan jurnalis dan politisi oposisi di beberapa negara.
Organisasi cybersecurity dan hak asasi manusia mengatakan program baru itu dirancang oleh perusahaan Israel yang kurang dikenal bernama QuaDream Limited, didirikan oleh mantan pejabat militer Israel dan mantan karyawan veteran perusahaan NSO yang memproduksi Pegasus. Demikian dikutip dari Middle East Monitor, Kamis (13/4).
Citizen Lab, yang memantau penyalahgunaan perangkat elektronik modern, mampu mengidentifikasi setidaknya lima orang yang menjadi sasaran program QuaDream di Amerika Utara, Asia Tengah, Asia Tenggara, Eropa, dan Timur Tengah.
Ditambahkan bahwa daftar korban termasuk “wartawan, tokoh politik oposisi, dan seorang pegawai LSM”, tetapi tidak mengungkapkan identitas mereka.
Baca Juga: Gunung Berapi Kanlaon di Filipina Meletus, 45.000 Warga Mengungsi
Program spyware seperti Pegasus sebelumnya banyak digunakan oleh pemerintah dan lembaga lain untuk memata-matai pembangkang, media dan aktivis.
Gedung Putih mengatakan pada akhir Maret bahwa pemerintah telah menggunakan Pegasus untuk “memfasilitasi represi dan memungkinkan pelanggaran hak asasi manusia.”
Citizen Lab mengatakan setelah ditempatkan di ponsel atau komputer pribadi pengguna, spyware QuaDream dapat merekam panggilan dan suara eksternal, mengambil gambar dari kamera, dan mencari file perangkat tanpa sepengetahuan pengguna.
Program ini juga dapat menghasilkan kode autentikasi dua faktor, yaitu kata sandi dan kode keamanan untuk mengamankan akses berkelanjutan ke akun cloud pemilik perangkat.
Baca Juga: Pengadilan Belanda Tolak Gugatan Penghentian Ekspor Senjata ke Israel
Ia menambahkan, spyware itu menyertakan fitur penghancuran diri untuk menyembunyikan keberadaan sebelumnya setelah tidak digunakan.
Citizen Lab mengidentifikasi server di sepuluh negara yang menerima data dari perangkat korban, termasuk Israel, Singapura, Meksiko, UEA, dan Bulgaria.
Dikatakan bahwa perusahaan QuaDream memasarkan spyware yang diproduksinya ke klien pemerintah di Singapura, Arab Saudi, Meksiko, Ghana, Indonesia, Maroko, dan negara lain.(T/R7/P1
Baca Juga: Macron Resmi Tunjuk Francois Bayrou sebagai PM Prancis
Mi’raj News Agency (MINA)