Rafah, MINA – Berkoordinasi dengan WHO dan UNOCHA, Tim ke-3 EMT (Emergency Medical Teams) Medical Emergency Rescue Committee (MER-C) Indonesia yang tertahan di Rafah akibat serangan darat Israel akhirnya bisa keluar.
Relawan pertama berhasil keluar dari Jalur Gaza pada Selasa (21/5) pukul 22:15 waktu Amman Yordania dan telah tiba di tanah air pada hari ini, Jumat (24/5).
Selanjutnya, satu relawan lagi berhasil keluar dari Jalur Gaza pada hari Kamis (23/5).
“Kedua relawan berhasil keluar dari Jalur Gaza bersama konvoi WHO UNOCHA dengan menempuh perjalanan sekitar 7 jam dari pintu perbatasan Karem Shalom menuju Amman Yordania,” ujar Ketua EMT MER-C Indonesia, dr. Arief Rachman, SpRad yang terus memantau proses exit relawan langsung di Amman, Yordania.
Baca Juga: Menhan Sjafrie Sjamsoeddin Wacanakan Dewan Pertahanan Nasional
Pada hari ini, Jum’at (24/5), dua relawan EMT MER-C lainnya juga dijadwalkan keluar dari Jalur Gaza melalui pintu perbatasan Karem Shalom bersama konvoi WHO UNOCHA.
“Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu proses ini. Kepada WHO, lalu kepada KBRI Amman yang turut menjemput relawan di Imigrasi King Husein Bridge Yordania,” ucap Arief.
“Terima kasih juga kami sampaikan kepada teman-teman dari Tim Relawan Peduli atas dukungan dan bantuannya dalam hal akomodasi serta transportasi bagi Tim EMT MER-C selama berada di Yordania,” lanjut Arief.
Semua relawan yang telah berhasil keluar dari Jalur Gaza tergabung dalam Tim 3 EMT MER-C yang berhasil masuk Jalur Gaza, Palestina, sejak Senin (22/4).
Baca Juga: Guru Supriyani Divonis Bebas atas Kasus Aniaya Siswa
Saat ini, masih terdapat delapan relawan MER-C di Jalur Gaza. MER-C terus berkomunikasi dengan EMTCC WHO agar relawan yang telah menyelesaikan misi kemanusiaan di Jalur Gaza, bisa segera kembali ke tanah air.[]
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Menteri Abdul Mu’ti: Guru Agen Peradaban