Sedikitnya 15 Orang Tewas Tersambar Petir di India Timur

Foto: The Hindu

Odisha, India, MINA – Sambaran petir menewaskan setidaknya 15 orang di Odisha ketika hujan disertai halilintar melanda banyak bagian di satu negara bagian India itu pada Ahad (30/7) waktu setempat.

Sementara lima korban meninggal dilaporkan dari Bhadrak, empat orang meninggal di Distrik Balasore dan tiga di Distrik Kendrapara, The Hindu melaporkannya yang dikutip MINA, Senin (31/7).

Dua penduduk desa meninggal karena petir di Desa Orali dan Rambila di blok Tihidi di desa Bhadrak dan Thiakulla, Desa Sundarpur dan Hatapur di bawah blok Chandbali yang masing-masing satu orang tewas karena petir.

Sementara di Distrik Angul, Sundargarh, dan Keonjhar masing-masing dilaporkan satu orang tewas disambar petir. Banyak korban tersambar petir saat bekerja di ladang.

Pejabat manajemen bencana di negara bagian tersebut mengungkapkan para korban tengah bekerja di ladang di Odisha, India Timur, saat petir menerpa mereka.

“Korban tewas kemungkinan akan meningkat karena banyak yang terluka kritis,” ujar Kepala Otoritas A.K. Das.

Petir adalah salah satu penyebab utama kematian dalam bencana alam di Odisha. Sejak 2011-2012, negara bagian itu telah kehilangan lebih dari 2.200 orang. Kematian akibat petir telah melampaui angka 400 orang pada 2015-2016.

Hujan lebat telah mendatangkan malapetaka di beberapa negara bagian lain di India, merusak jalan dan jaringan listrik, dengan hampir 700 orang dilaporkan tewas di seluruh negeri.

Perdana Menteri Narendra Modi mengatakan dalam sebuah pidato radio pada hari Ahad bahwa bantuan yang diperlukan telah disediakan.

Sebanyak 20 negara bagian telah menderita dalam musim hujan saat ini yang dimulai sejak Juni lalu. Musim hujan ini telah membawa bencana terburuk di India, dan secara akumulasi telah menyebabkan ratusan orang tewas dan jutaan orang mengungsi.

Suresh Kumar, pejabat manajemen bencana terkemuka di Bengal Barat, mengatakan setidaknya 31 korban meninggal dilaporkan terjadi dalam sepekan banjir di negara bagian tersebut. (T/R11)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)