Rafah, MINA – Perwakilan Tinggi Uni Eropa untuk Urusan Luar Negeri, Josep Borrell, mengatakan sekitar 1.400 truk yang membawa bantuan Uni Eropa tertahan di perbatasan Rafah di sisi Mesir, menunggu untuk memasuki Jalur Gaza, Senin (9/9).
Mengomentari bencana kemanusiaan yang sedang berlangsung di Gaza, ia menekankan bahwa hanya sebagian kecil warga Palestina di Gaza yang mendapatkan bantuan karena perbatasan masih ditutup Israel. Al Mayadeen melaporkan.
“Hari ini, 1.400 truk (sedang) menunggu untuk masuk. Dan pada hari yang baik, mungkin 50 akan datang. Pada bulan Ramadan, jumlahnya 600 per hari. Ini hanya setetes air di lautan kebutuhan di sisi lain (lintasan),” kata Borrell.
Ia juga menyerukan agar yang terluka dan ambulans diizinkan melewati perbatasan Rafah, yang telah dikuasai pasukan pendudukan Israel sejak Mei.
Baca Juga: Pemukim Ilegal Israel Serbu Masjid Al-Aqsa
Terkait upaya mencapai kesepakatan gencatan senjata, Borrell menegaskan, “Saya tidak mengerti mengapa gencatan senjata belum juga tercapai. Ada yang menunda-nunda.”
Borrell menegaskan bahwa Uni Eropa dapat memberikan tekanan politik dan diplomatik kepada Israel untuk menuntut gencatan senjata di Gaza.
Ia juga mengungkapkan bahwa UE sedang mempertimbangkan usulan untuk menjatuhkan sanksi kepada dua menteri Israel dan beberapa organisasi Israel, meskipun belum ada keputusan yang diambil terkait masalah itu.
Dalam konteks terkait, Borrell bertemu dengan Presiden Mesir Abdel Fattah el-Sisi di Kairo, membahas perkembangan terbaru terkait perang di Gaza dan perlunya mencegah eskalasi lebih lanjut.
Baca Juga: Genosida di Gaza: 44 Warga Palestina Syahid dalam 24 Jam
Menurut pernyataan Juru Bicara Kepresidenan Mesir, El-Sisi menyampaikan kepada Borrell bahwa menyelesaikan perang di Gaza akan meredakan ketegangan regional dan berkontribusi dalam memulihkan stabilitas. []
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Enam Pasien Luka dalam Serangan Terbaru Israel ke RS Indonesia