Gaza City, 10 Dzulqa’dah 1436/25 Agustus 2015 (MINA) – Kementerian Kesehatan di Gaza memperingatkan keadaan krisis kesehatan akan segera terjadi di mana rumah sakit bisa berhenti beroperasi dalam hitungan jam.
Kondisi darurat layanan kesehatan bisa terjadi jika pemerintah persatuan tidak bereaksi secepat mungkin, The Palestinian Information Center (PIC) melaporkan yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA), Selasa (25/8).
Rumah Sakit Eropa di Gaza telah menghentikan layanan operasi jantungnya pada saat pelayanan kesehatan di kompleks medis Al-Shifa kian terbatas dan hanya menangani kasus-kasus darurat saja.
Sebuah pernyataan Departemen Kesehatan Palestina memperingatkan, krisis memperburuk sistem kesehatan Gaza dan mendesak pemerintah persatuan untuk melakukan intervensi mendesak.
Baca Juga: Oposisi Israel Kritik Pemerintahan Netanyahu, Sebut Perpanjang Perang di Gaza Tanpa Alasan
Kementerian mengatakan, layanan kateterisasi jantung telah dipangkas 50% di RS Eropa Gaza dan kompleks medis Al-Shifa.
Kementerian menambahkan, ruang Al-Maqdis untuk persalinan juga ditutup.
Layanan sore di pusat medis Deir Al-Balah dan untuk perawatan primer di Al-Bureij dihentikan.
Kementerian lebih terintegrasi di pusat Beit Hanoun untuk perawatan primer setelah pihak berwenang terpaksa berhenti menawarkan layanan.
Baca Juga: Hamas Ungkap Borok Israel, Gemar Serang Rumah Sakit di Gaza
Rumah Sakit Al-Shifa, Rumah Sakit Kamal Adwan, Rumah Sakit Eropa Gaza, dan Rumah Sakit Rantisi bisa berhenti menawarkan layanan karena mereka akan kehabisan bahan bakar.
Kementerian mengimbau semua pihak untuk mengambil tanggung jawabnya dan mendesak pemerintah bekerja untuk keluar dari krisis sebelum terlambat. (T/P001/R05)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Semua Rumah Sakit di Gaza Terpaksa Hentikan Layanan dalam 48 Jam