Tel Aviv, MINA – Sejumlah perusahaan di Israel akan ikut serta dalam aksi mogok nasional pada 17 Agustus untuk mendukung keluarga para tawanan yang ditahan di Gaza, dengan tujuan menekan pemerintah agar segera melakukan pertukaran sandera dengan faksi-faksi Palestina.
Menurut laporan Israel Hayom, Senin (11/8), perusahaan-perusahaan yang terlibat berkomitmen menghentikan operasional dan mengganggu aktivitas ekonomi sebagai bentuk dukungan terhadap kampanye keluarga tawanan agar seluruhnya dapat dipulangkan.
Para penyelenggara berjanji akan melumpuhkan kehidupan publik. Aksi mogok diperkirakan berdampak pada layanan vital dan perusahaan besar, disertai seruan partisipasi publik secara luas.
Pemimpin oposisi Yair Lapid menyatakan dukungan di platform X, menegaskan bahwa gangguan ekonomi tersebut dibenarkan dan diperlukan.
Baca Juga: Mahmoud Abbas Puji Upaya Saudi untuk Palestina
Aksi ini digelar setelah Kabinet Keamanan Israel menyetujui rencana Perdana Menteri Benjamin Netanyahu untuk sepenuhnya menduduki Kota Gaza, yang menuai kecaman keras dari pemerintah dan organisasi hak asasi manusia internasional.
Protes harian terus menyerukan kesepakatan untuk memulangkan tawanan meski harus mengakhiri perang,” sementara para pengkritik menuduh Netanyahu menunda negosiasi dengan Hamas demi kepentingan politik, termasuk mempertahankan koalisinya.
Sejak Oktober 2023, agresi Israel di Gaza telah menewaskan lebih dari 61.400 orang. []
Baca Juga: Pembantaian Senin Pagi Israel di Jalur Gaza, Puluhan Orang Syahid
Mi’raj News Agency (MINA)