Paris, 2 Safar 1437/14 November 2015 (MINA) – Beberapa serangan serentak di Paris oleh orang-orang bersenjata dan pelaku bom bunuh diri, Jumat, telah menewaskan setidaknya 150 korban dan puluhan orang luka-luka.
Penyanderaan di konser Bataclan,Paris, menewaskan 70 korban sandera setelah pasukan keamanan Perancis bersenjata berat menyerbu masuk ke dalam gedung konser.
Presiden Perancis Francois Hollande mengumumkan keadaan darurat di seluruh negeri dan mengatakan semua perbatasan telah ditutup, Al Jazeera melaporkan yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).
Sejauh ini setidaknya tiga penyerang tewas.
Baca Juga: Jenderal Israel Terancam Ditangkap karena Perlakukan Warga Palestina Seperti Binatang
“Itu pembantaian dalam gedung konser,” kata wartawan lepas Al Jazeera John Laurenson dari Paris, menambahkan bahwa korban tewas lebih banyak dari yang diumumkan.
Polisi mengatakan, seorang pria bersenjata menembak secara terbuka dengan senapan Kalashnikov di sebuah restoran Kamboja pada Jumat, menewaskan sedikitnya 14 orang dan melukai 20 lainnya.
Media Perancis melaporkan, warga di Paris diminta untuk tinggal di dalam rumah ketika penyerang masih bisa berkeliaran. Sekitar 1.500 tentara dikerahkan di kota setelah terjadinya serangan simultan.
Polisi mengevakuasi orang-orang dari semua bar dan restoran di area 10 dan 11, bagian populer Paris di kalangan orang-orang muda dan wisatawan.
Baca Juga: Presiden Kuba Ikuti Langkah Afsel Bawa Israel ke Mahkamah Internasional
Pejabat juga mengatakan, seorang pembom bunuh diri meledakkan bom di dekat stadion Stade de France, di mana tim sepakbola Perancis sedang melawan Jerman. Sedikitnya empat orang tewas dan 11 luka-luka.
Tiga restoran dan pusat perbelanjaan juga menjadi sasaran oleh penyerang. (T/P001/P2)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Sering Terlibat Aksi Pembunuhan, Pemerintah AS Tetapkan Jaringan Terrorgram Sebagai Teroris