Sejumlah Warga AS di Lebanon Tolak Dipulangkan

Beirut, MINA – Sejumlah warga Amerika Serikat (AS) di mengatakan kepada CNN bahwa mereka memutuskan tidak mau dipulangkan ke negaranya karena mereka yakin bahwa “lebih aman” berada di Lebanon di tengah pandemi virus corona (COVID-19).

yang berbicara kepada CNN mengutip kasus pandemi yang meroket di AS.

“Ketika pemerintah AS pekan lalu mengatakan akan menerbangkan warganya dan penduduk tetap ke AS dengan penerbangan sewaan seharga 2.500 dolar per orang, beberapa orang Amerika berbicara di Twitter untuk secara terbuka menolak tawaran itu,” kata CNN, Kamis (9/4), demikian dikutip dari Nahar Net.

“Dan tidak, Bu, saya tidak akan pergi,” kata wartawan freelance Beirut Abby Sewell dalam tweet-nya tentang pengumuman Kedutaan AS.

Ibu Sewell, Meg Sewell, membalas tweet anaknya dengan menyetujui keputusan itu.

Sewell mengatakan bahwa dia tidak pernah mempertimbangkan untuk menerima tawaran Kedutaan AS.

Pada pagi hari tanggal 5 April, Kedutaan AS menerbangkan 95 warga AS dari Lebanon.

Menurut pejabat Departemen Luar Negeri AS, dijadwalkan ribuan orang Amerika yang tinggal di Lebanon juga akan diterbangkan, banyak di antaranya juga memiliki kewarganegaraan Lebanon.

“Departemen Luar Negeri tidak memiliki prioritas lebih besar daripada keselamatan dan keamanan warga negara AS di luar negeri,” kata pejabat itu.

Pada 9 April, ada lebih dari 430.000 kasus COVID-19 dan 14.000 kematian di AS, sementara ada 576 kasus dan 19 kematian di Lebanon. (T/RI-1/RS3)

Mi’raj News Agency (MINA)

Wartawan: Rudi Hendrik

Editor: Ismet Rauf

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.