Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sejumlah Warga AS di Lebanon Tolak Dipulangkan

Rudi Hendrik - Jumat, 10 April 2020 - 21:27 WIB

Jumat, 10 April 2020 - 21:27 WIB

3 Views

A man walks a dog on a street that is almost empty as authorities urge people to stay home unless they have an emergency in an effort to prevent the spread of coronavirus in Beirut, Lebanon, Saturday, March 28, 2020. The new coronavirus causes mild or moderate symptoms for most people, but for some, especially older adults and people with existing health problems, it can cause more severe illness or death. (AP Photo/Hassan Ammar)

Beirut, MINA – Sejumlah warga Amerika Serikat (AS) di Lebanon mengatakan kepada CNN bahwa mereka memutuskan tidak mau dipulangkan ke negaranya karena mereka yakin bahwa “lebih aman” berada di Lebanon di tengah pandemi virus corona (COVID-19).

Warga AS yang berbicara kepada CNN mengutip kasus pandemi yang meroket di AS.

“Ketika pemerintah AS pekan lalu mengatakan akan menerbangkan warganya dan penduduk tetap ke AS dengan penerbangan sewaan seharga 2.500 dolar per orang, beberapa orang Amerika berbicara di Twitter untuk secara terbuka menolak tawaran itu,” kata CNN, Kamis (9/4), demikian dikutip dari Nahar Net.

“Dan tidak, Bu, saya tidak akan pergi,” kata wartawan freelance Beirut Abby Sewell dalam tweet-nya tentang pengumuman Kedutaan AS.

Baca Juga: AS Pertimbangkan Hapus HTS dari Daftar Teroris

Ibu Sewell, Meg Sewell, membalas tweet anaknya dengan menyetujui keputusan itu.

Sewell mengatakan bahwa dia tidak pernah mempertimbangkan untuk menerima tawaran Kedutaan AS.

Pada pagi hari tanggal 5 April, Kedutaan AS menerbangkan 95 warga AS dari Lebanon.

Menurut pejabat Departemen Luar Negeri AS, dijadwalkan ribuan orang Amerika yang tinggal di Lebanon juga akan diterbangkan, banyak di antaranya juga memiliki kewarganegaraan Lebanon.

Baca Juga: Mahasiswa Yale Ukir Sejarah: Referendum Divestasi ke Israel Disahkan

“Departemen Luar Negeri tidak memiliki prioritas lebih besar daripada keselamatan dan keamanan warga negara AS di luar negeri,” kata pejabat itu.

Pada 9 April, ada lebih dari 430.000 kasus COVID-19 dan 14.000 kematian di AS, sementara ada 576 kasus dan 19 kematian di Lebanon. (T/RI-1/RS3)

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Israel Caplok Golan, PBB Sebut Itu Pelanggaran

Rekomendasi untuk Anda

Palestina
Internasional
Feature
Internasional
Internasional