Sinjar, Irak, MINA – Sekelompok perempuan dan anak-anak etnis Yazidi dipersatukan kembali dengan keluarga mereka di Irak, setelah lima tahun ditahan oleh kelompok Islamic State (ISIS).
Mereka memeluk dan mencium kerabatnya dalam suasana emosional.
Keluarga-keluarga itu bergembira bertemu dengan orang-orang yang mereka cintai di sebuah halte truk pedesaan di jalan antara Sinjar dan Dohuk pada Sabtu (2/3), demikian Al Jazeera melaporkan.
Keluarga-keluarga itu melemparkan permen di udara sebagai wujud syukur dan para wanita tampak begitu bergembira.
Baca Juga: Warga Palestina Bebas setelah 42 Tahun Mendekam di Penjara Suriah
Sebanyak 18 anak yang kembali berusia 10 hingga 15 tahun. Mereka tampak letih dan terkadang tidak nyaman dengan perhatian media dan pejabat.
Namun menurut pejabat, masih banyak yang hilang di wilayah yang dikuasai oleh ISIS atau telah dipastikan tewas. Banyak orangtua lain yang sudah mencari suaka di negara-negara Barat, dengan harapan anak-anak mereka akan dapat mengikuti mereka.
Hanya beberapa hari sejak mereka melarikan diri dari kelompok ISIS yang sekarang berada di ambang kekalahan, anak-anak berjuang untuk berdamai dengan kesulitan mereka.
Sekitar 3.000 orang Yazidi diyakini masih hilang setelah para pejuang ISIS menyerbu komunitas mereka di wilayah Sinjar di barat laut Irak pada tahun 2014.
Baca Juga: Faksi-Faksi Palestina di Suriah Bentuk Badan Aksi Nasional Bersama
ISIS telah memperbudak, memperkosa, dan membunuh ribuan yazidi/">warga Yazidi yang dianggap sesat keimanannya. (T/RI-1/RS2)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Agresi Cepat dan Besar Israel di Suriah Saat Assad Digulingkan