Sekitar 250.000 Jamaah Shalat Jumat Pertama Ramadhan di Al-Aqsha

Al-Quds, 7 1438/2 Juni 2017 (MINA) – Sekitar 250.000 jamaah kaum Muslimin melakukan shalat pertama bulan suci Ramadhan di Masjid .

Direktur Wakaf Islam (Awqaf) Azzam Al-Khatib mengatakan kepada Ma’an bahwa sekitar 250.000 jamaah telah ramai sejak shalat Shubuh berjamaah, yang datang dari berbagai wilayah di Palestina, serta dari luar negeri seperti Yordania, Turki, Indonesia dan Afrika Selatan.

“Begitu banyaknya jamaah yang hadir di Al-Aqsha pada hari Jumat pertama Ramadhan merupakan sinyal  baik dalam bulan suci ini,” ujar Al-Khatib, seperti diberitakan Kantor Berita Islam MINA dari sumber Ma’an News, Jumat (2/7).

Untuk mengantisipasi membludaknya jamaah, terutama kaum Muslimat, di depan Kubah Ash-Shakhrah dipasang tenda untuk memayungi dari panas matahari.

Ia juga menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya kepada para penjaga Al-Aqsha yang membantu jamaah dalam memasuki kompleks Al-Aqsha sepanjang Shubuh sampai sore.

Dia menambahkan laporan bahwa pasukan keamanan Israel memasang pagar besi pembatas di beberapa jalan menuju kompleks Masjid Al-Aqsha, dan menerbangkan pesawat tak berawak (drone) untuk memantau para jamaah tersebut.

Sementara itu, Bulan Sabit Merah Palestina mengatakan bahwa tim kesehatan memberikan perawatan medis kepada 89 orang, 5 di antaranya dipindahkan ke Rumah Sakit Makassed setelah menderita dehidrasi akibat panas dan desakan kepadatan warga.

Meskipun ratusan ribu orang mendapatkan izin dari keamanan israel untuk masuk ke kompleks Al-Aqsha, tapi masih mengalami penundaan dan pemeriksaan yang ketat dan lama.

Selama bulan Ramadan, pihak berwenang Israel hanya memberikan izin kepada laki-laki di atas usia 40 tahun, wanita dari segala usia, dan anak-anak di bawah 11 tahun.

Sementara itu, pihak berwenang Israel juga mengizinkan maksimal 100 warga Palestina di atas usia 55 dari Jalur Gaza melintasi perbatasan untuk shalat di Masjid Al-Aqsha pada hari Jumat.

Warga dari Indonesia yang ikut serta shalat Jumat pada Ramadhan, umumnya mereka yang mengikuti paket Umrah plus Al-Aqsha.

Ini seperti dilakukan oleh Jama’ah Muslimin (Hizbullah) dalam beberapa kali perjalanan Umrah plus Aqsha.

Di samping melakukan ziarah, pengunjung dari luar Palestina juga membeli beberapa produk setempat, dan ini sangat berarti bagi warga dalam perputaran roda perekonomian.

Warga setempat juga merasa senang atas kunjungan peziarah, terutama asal Indonesia, yang jaraknya ribuan mil dari Palestina. Mereka merasa tidak sendirian, sebab masih ada saudara-saudaranya dari negeri lain yang mengunjunginya. (RS2/P1)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

 

Wartawan: Ali Farkhan Tsani

Editor: Ismet Rauf

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.