Islamabad, 18 Dzulqa’dah 1437/21 Agustus 2016 (MINA) – Sekretaris Jenderal Organisasi Kerjasama Islam (OKI) Iyad Ameen Madani menyatakan keprihatinannya atas pembunuhan warga sipil oleh pasukan Indian di Kashmir baru-baru ini.
Dalam pernyataan yang dibuat pada konferensi pers bersama dengan Penasehat Luar Negeri Pakistan Sartaj Aziz pada Sabtu (20/8) di ibukota Islamabad, Madani menegaskan dukungan organisasinya kepada hak orang-orang di Jammu dan Kashmir untuk menentukan nasib sendiri.
Aziz telah memberitahu pejabat OKI tentang “krisis kemanusiaan serius” di wilayah lembah yang dikuasai India itu. Pelanggaran HAM besar-besaran dilaporkan sedang dilakukan oleh pasukan India.
“Alasan kunjungan saya ke Pakistan adalah situasi saat ini di Kashmir,” kata Madani, demikian Anadolu Agency memberitakan yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).
Baca Juga: Israel Perintahkan Warga di Pinggiran Selatan Beirut Segera Mengungsi
Dia menghargai komitmen Pakistan untuk menemukan solusi “penyelesaian damai” dari sengketa Kashmir.
Sementara itu, protes, pemogokan massal dan demonstrasi pro-kemerdekaan terus berlanjut di wilayah Kashmir yang disengketakan. Pemerintah India tampaknya merespon dengan kekuatan berlebih.
Pada Kamis (18/8), pemerintah India menambahkan larangan adanya gerakan selama jam malam yang sudah berlangsung 41 hari di Kashmir.
Sejauh ini, korban tewas warga sipil selama periode enam minggu mencapai 66 orang hingga hari Kamis. Menurut angka dari pemerintah India, lebih dari 6.000 orang telah dirawat di rumah sakit, dan satu polisi juga tewas dalam bentrokan.
Baca Juga: Diboikot, Starbucks Tutup 50 Gerai di Malaysia
Kerusuhan bermula sejak 8 Juli, ketika komandan militan Kashmir Burhan Muzaffar Wani dibunuh oleh pasukan India.
Kashmir, wilayah Himalaya yang mayoritas Muslim, telah dikuasai oleh India dan Pakistan yang masing-masing mengklaim Kashmir secara penuh.
Kedua negara terlibat tiga kali perang – pada 1948, 1965 dan 1971 – sejak mereka membagi Kashmir pada tahun 1947.
Sejak 1989, kelompok-kelompok perlawanan muncul di Kashmir yang berjuang untuk kemerdekaan sendiri.
Baca Juga: Survei: 37 Persen Remaja Yahudi di AS Bersimpati dengan Hamas
Lebih dari 70.000 orang telah dilaporkan tewas dalam konflik sejauh ini, sebagian besar dari mereka tewas dalam operasi kontra pemberontakan oleh angkatan bersenjata India.
India mempertahankan lebih dari setengah juta pasukan di wilayah yang disengketakan. (T/P001/P4)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Hongaria Cemooh Putusan ICC, Undang Netanyahu Berkunjung