Seoul, 4 Shafar 1437/16 November 2015 (MINA) – Sekretaris Jenderal PBB, Ban Ki-moon akan mengunjungi Korea Utara pekan ini, Yonhap News Agency melaporkan Senin, mengutip sebuah sumber yang tidak disebutkan namanya di PBB.
Kedua kantor Ban, baik di New York maupun di Pyongyang, tidak memberikan konfirmasi atau membantah laporan itu, tetapi beberapa sumber diplomatik mengatakan bahwa ia telah lama berusaha mengunjungi negara tertutup tersebut untuk membuat terobosan dalam pembicaraan yang macet mengenai denuklirisasi Korea Utara dan menawarkan bantuan membuka negara itu ke dunia luar. Gedung Biru (Cheong Wa Dae), kantor kepresidenan Korea Selatan, juga menolak untuk mengomentari laporan itu.
Kunjungan Ban, jika terealisasi, diharapkan dapat memberikan momentum baru bagi pembicaraan multilateral yang terhenti serta memfasilitasi dialog antara kedua Korea, Mi’raj Islamic News Agency (MINA) memberitakan, mengutip kantor berita Korsel, Yonhap.
Ada kemungkinan kuat bahwa Ban bisa bertemu pemimpin Korea Utara, Kim Jong-un selama kunjungannya, kata Yonhap. Tetapi kantor berita Korea Selatan itu tidak memberikan rincian lebih lanjut.
Baca Juga: Kota New Delhi Diselimuti Asap Beracun, Sekolah Diliburkan
“Tidak mungkin terjadi Sekjen PBB ke Korea Utara dan tidak bertemu dengan pemimpin puncak negara anggota PBB itu,” kata Yonhap mengutip sumber itu.
Cheong Wa Dae mengatakan tidak memiliki informasi terkait tentang kemungkinan kunjungan Ban.
Kunjungan ke Korea Utara akan menjadi lawatan pertama Ban dalam kapasitasnya sebagai Sekjen PBB sejak menjabat pada awal 2007, dan yang pertama dilakukan oleh Sekjen PBB dalam dua dekade.
Kunjungannya yang dijadwalkan ke Kompleks Gaeseong Industrial di kota perbatasan Korea Utara dibatalkan pada Mei lalu setelah Pyongyang membatalkan undangan satu hari sebelum Sekjen PBB menyeberangi perbatasan tanpa keterangan yang jelas.
Baca Juga: Ratusan Ribu Orang Mengungsi saat Topan Super Man-yi Menuju Filipina
Jika lawatannya jadi berlangsung, Ban akan menjadi Sekjen PBB ketiga yang mengunjungi negara sosialis itu, setelah Kurt Waldheim pada 1979 dan Boutros Boutros-Ghali pada 1993.
Sejak penunjukannya, Ban telah berulang kali menyatakan keinginannya untuk menyelesaikan masalah keamanan di Semenanjung Korea melalui pembicaraan dengan Pyongyang.
“Membawa perdamaian ke Semenanjung Korea adalah salah satu tugas yang paling penting bagi saya sebagai Sekjen PBB,” katanya kepada wartawan pada Mei lalu. “Melakukan pembicaraan adalah satu-satunya solusi.”
Ban diharapkan akan melakukan kunjungan kehormatan kepada Kim untuk mencari resolusi damai atas program nuklirnya dan mempromosikan suasana kerukunan di Semenanjung Korea, menurut para analis.
Baca Juga: Filipina Kembali Dihantam Badai
Kunjungannya dapat memberikan momentum bagi hubungan antar-Korea yang tegang, kata mereka. (T/R07/R01)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Iran, Rusia, Turkiye Kutuk Kekejaman Israel di Palestina dan Lebanon