Doha, 25 Jumadil Akhir 1436/14 April 2015 (MINA) – Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa, Ban Ki-moon pada Senin (13/4), menyerukan pihak Mesir untuk menghentikan penggunaan kekerasan terhadap warga Mesir dan mendengarkan aspirasi mereka sebagai gantinya.
Di sela-sela konferensi tentan tindak pidana PBB di Doha, Ban mengatakan, “Saya berharap pemerintah Mesir untuk berusaha memenuhi aspirasi dan harapan rakyat Mesir“. sebagaimana dilaporkan Middle East Monitor (MEMO) dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA), Selasa (14/4).
“Saya berharap pemerintah Mesir akan berusaha menerapkan demokrasi yang sesungguhnya dengan matang dan menghormati Hak Asasi Manusia (HAM) dan martabat,” tambah Ban.
Sementara, Perdana Menteri Qatar Sheikh Abdullah Bin Nasser Bin Khalifa mengomentari tentang situasi di Yaman. Sekjen PBB memperingatkan, bahwa Yaman sedang dalam krisis kemanusiaan yang sangat besar akibat dari kondisi keamanan sangat sulit dijangkau mereka dan membutuhkan bantuan kemanusiaan.
Baca Juga: AS Pertimbangkan Hapus HTS dari Daftar Teroris
Menurut Ban, pihaknya telah bekerjasama dengan Palang Merah Internasional untuk memberikan bantuan kemanusiaan dan mendesak yang bertikai di Yaman untuk melanjutkan dialog segera mungkin.
“PBB telah memfasilitasi dialog ini, proses melalui Utusan Khusus PBB, Jamal Benomar dan kami sangat dekat dengan membentuk pemerintahan persatuan nasional,” jelasnya.
Sekjen PBB menyalahkan kelompok Houthi kelompok militan dan “beberapa manipulasi memecah-belah oleh mantan presiden Ali Abdullah Saleh untuk memburuknya situasi di Yaman dalam beberapa bulan terakhir.
“Sayangnya ini, adalah pengambilalihan militer mendadak oleh Houthi yang telah menyebabkan Gulf Cooperation Council (GCC) negara mengambil tindakan militer,” katanya.
Baca Juga: Mahasiswa Yale Ukir Sejarah: Referendum Divestasi ke Israel Disahkan
“Sementara saya telah mengambil catatan bahwa aksi militer tersebut, yang dimulai atas permintaan presiden berdaulat yang sah pemerintahan Yaman. Setelah melihat kelanjutan dari konsekuensi tragis dimana lebih dari 600 orang tewas dan 2.000 orang terluka, saya percaya penting dan perlu dibangun dialog, “tambahnya. (T/P002/R11)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Israel Caplok Golan, PBB Sebut Itu Pelanggaran