Baghdad, 4 Rajab 1438/1 April 2017 (MINA) – Sekjen PBB Antonio Guterres mengimbau pemberian bantuan lebih banyak untuk warga Mosul yang mengungsi akibat pertempuran di kota terbesar kedua di Irak itu.
Seruan itu disampaikan pada hari Jumat (31/3), saat ia mengunjungi sebuah kamp bagi rakyat Irak yang terlantar asal Mosul. Demikian The New Arab memberitakan yang dikutip MINA.
Hampir enam bulan pasukan Irak yang dibantu oleh pasukan udara koalisi pimpinan Amerika Serikat (AS) melancarkan operasi untuk mengusir kelompok Islamic State (ISIS) dari kota yang paling padat penduduknya di Irak tersebut.
Baca Juga: Militer Israel Akui Kekurangan Tentara dan Kewalahan Hadapi Gaza
Pertempuran yang berkepanjangan memicu kekhawatiran terjadinya krisis kemanusiaan.
Sejak bulan Februari, lebih dari 200.000 warga sipil telah menyelamatkan diri dari Mosul Barat yang dikendalikan ISIS. Sementara Mosul Timur telah dikuasai oleh pasukan pemerintah.
“Sayangnya, program kami di sini hanya didanai sebanyak delapan persen. Itu menunjukkan betapa terbatasnya sumber daya kami,” kata Guterres kepada wartawan saat berkunjung ke Kamp Hasan Sham. “Orang-orang ini telah sangat menderita dan mereka terus menderita. Kami membutuhkan solidaritas yang lebih dari masyarakat internasional.”
Guterres tiba di Irak pada Kamis (30/3) bertemu dengan pejabat tinggi, termasuk Perdana Menteri Haider Al-Abadi.
Baca Juga: Netanyahu Akan Tetap Serang Lebanon Meski Ada Gencatan Senjata
Saat ia mulai kunjungannya di Baghdad, Guterres menyerukan perlindungan warga sipil menjadi prioritas mutlak.
PBB mengatakan pada awal bulan Maret bahwa sekitar 600.000 warga sipil masih berada di Mosul Barat, 400.000 dari mereka terjebak dalam pengepungan di Kota Tua.
Kantor hak asasi manusia PBB mengatakan, lebih dari 300 warga sipil tewas di Mosul Barat dalam sebulan. (T/RI-1)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Agresi Israel Hantam Pusat Ibu Kota Lebanon