Texas, 17 Rajab 1436/6 Mei 2015 (MINA) – Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-Moon, Senin (5/5) mengecam serangan oleh dua orang bersenjata yang menembaki kontes kartun yang menggambarkan Nabi Muhammad di utara Texas pada Ahad malam (3/5), kata seorang juru bicara PBB.
“Tindak pidana tersebut tidak ada hubungannya dengan agama atau kepercayaan. Situs harus dipertahankan melalui debat demokratis dan dialog. Tidak ada pembenaran untuk kekerasan,” kata juru bicara dalam sebuah catatan yang dilaporkan Eastday.
Ban Ki-Moon menekankan bahwa kebebasan berekspresi dan toleransi merupakan elemen penting dari masyarakat yang damai dan harus sangat dijunjung tinggi.
“Ingat pentingnya mempromosikan dialog antar budaya dan saling hormat sebagai sarana penting untuk mencegah dan mengatasi ekstremisme,” ujarnya.
Baca Juga: AS Pertimbangkan Hapus HTS dari Daftar Teroris
Sekjen PBB berharap penjaga keamanan yang terluka di berikan pemulihan yang cepat.
Sementara itu, tokoh Muslim setempat, Imam Moujahed Bakhach, Pimpinan Asosiasi Muslim Tarrant County, Texas, mengatakan, kelompoknya tidak mendukung acara tersebut, namun mereka juga tidak bisa mentolerir atau menerima kekerasan sebagai respon.
“Jangan perhatikan acara itu, jangan bereaksi. Mereka ingin kita untuk bereaksi,” ujar Bakhach pada laman Star Telegram, Senin (4/5).
Menanggapi aksi serangan terhadap kontes, para pemimpin Muslim di AS mengatakan, tindakan reaksi ekstremis tersebut tidak mewakili pola pikir ratusan ribu Muslim Texas Utara.
Baca Juga: Mahasiswa Yale Ukir Sejarah: Referendum Divestasi ke Israel Disahkan
Menurut Imam Moujahed M. Bakhach, komunitas Muslim di Texas Utara, telah berkembang di empat masjid besar pada awal 1980-an, dan menjadi sekitar 65 masjid saat ini.
“Komunitas Muslim di Texas sangat menghormati orang lain,” kata Bakhach. (T/nrz/P4)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)