Gaza, MINA – Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres menyatakan keprihatinannya atas laporan yang menyebutkan bahwa Zionis Israel berencana memperluas operasi darat di Gaza.
“Saya merasa sangat prihatin dengan rencana yang dilaporkan tentang perluasan operasi darat Israel di Gaza,” ujar Guterres melalui platform X, Sabtu (17/5).
Ia menegaskan PBB tidak akan ikut serta dalam operasi apa pun yang tidak mematuhi hukum internasional dan prinsip-prinsip kemanusiaan.
“Saya menekankan bahwa PBB tidak akan berpartisipasi dalam operasi yang tidak mematuhi hukum internasional dan prinsip kemanusiaan, yakni kemanusiaan, ketidakberpihakan, independensi, dan netralitas,” tambahnya.
Baca Juga: Tahanan Perempuan Palestina Alami Kekerasan dan Penyiksaan
Menurut PBB, sekitar 71% wilayah Jalur Gaza berada di bawah perintah pengungsian atau telah dimiliterisasi oleh Israel.
Guterres juga kembali menolak setiap rencana yang mendorong pengungsian paksa warga Gaza dari tanah mereka.
“Saya menolak pengungsian berulang terhadap penduduk, termasuk segala bentuk pengungsian paksa keluar dari Gaza,” tegasnya.
Ia menyerukan dukungan terhadap kerja Badan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA), yang telah menjadi sasaran Israel sejak Oktober 2023.
Baca Juga: Yordania Kecam Serbuan Ekstrimis Yahudi ke Al-Aqsa, Sebut Langgar Hukum Internasional
Sejak 2 Maret, penjajah Zionis Israel telah melarang masuknya semua pasokan, termasuk makanan, air, dan obat-obatan ke Gaza. Israel juga melanggar gencatan senjata dan melanjutkan serangan udara sejak 18 Maret.
Jumlah korban jiwa agresi militer Israel sejak Oktober 2023 telah melebihi 53.270 orang. []
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Kantor Media Gaza: Distribusi Bantuan Jadi Perangkap Maut Massal, 102 Warga Syahid