New York, MINA — Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), António Guterres, menyerukan persatuan global baru dalam pidatonya pada peringatan 80 tahun berdirinya PBB di markas besar PBB, New York, Jumat (19/9).
Dalam pidatonya, Guterres menekankan pentingnya solidaritas internasional di tengah perpecahan dan krisis global yang semakin mendalam.
Ia menyatakan, sering kali di saat-saat tergelap ketika keputusasaan membayangi dan perpecahan semakin dalam, umat manusia bersatu untuk mengukir sejarah. Ia juga menambahkan bahwa “masalah global menuntut solusi global.”
Guterres menggambarkan PBB sebagai “warisan hidup” yang dipertahankan oleh orang-orang yang mengabdi di bawah benderanya.
Baca Juga: Israel Serang Kapal Freedom Flotilla di Perairan Internasional
Ia memuji kerja para pasukan penjaga perdamaian, staf kemanusiaan, diplomat, dan masyarakat sipil yang telah mengubah dunia bukan hanya melalui deklarasi, tetapi juga melalui dedikasi.
Peringatan 80 tahun PBB ini juga menjadi momentum bagi Guterres untuk meluncurkan inisiatif reformasi besar, yang dikenal dengan nama “UN80”. Inisiatif ini bertujuan untuk memperbarui sistem kerja PBB agar tetap relevan dan efektif dalam menghadapi tantangan global yang semakin kompleks, seperti konflik bersenjata, perubahan iklim, dan ketidaksetaraan sosial.
Guterres menekankan bahwa nilai lembaga ini terletak pada “apa yang telah dicapai — tetapi apa yang masih terbentang di depan.” Ia berharap agar PBB dapat terus menjadi kekuatan pendorong perdamaian, pembangunan, dan hak asasi manusia di seluruh dunia. []
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Hamas-Israel di Mesir Bicarakan Penerapan Tahap Pertama Rencana Trump