New York, MINA – Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres mengungkapkan keprihatinannya atas ketegangan yang sedang berlangsung antara Israel dan Lebanon, dan konflik lain seperti di Gaza tidak boleh terjadi di Lebanon.
“Kita tidak bisa melihat Lebanon apa yang telah kita lihat di Gaza. Dan kita tidak bisa membiarkan apa yang terjadi di Gaza berlanjut,” kata Guterres pada konferensi pers di markas besar PBB, Selasa (16/1), demikian Anadolu Agency.
Ia mengatakan, puluhan ribu orang di utara Israel dan selatan Lebanon telah mengungsi akibat pertempuran tersebut dan akses kemanusiaan di Lebanon terus terhambat.
“Berhenti bermain api di Garis Biru, kurangi eskalasi, dan akhiri permusuhan sesuai dengan Resolusi Dewan Keamanan 1701,” kata Antonio Guterres.
Baca Juga: Inggris Hormati Putusan ICC, Belanda Siap Tangkap Netanyahu
Ketegangan meningkat di sepanjang perbatasan Lebanon-Israel sejak tentara Israel melancarkan serangan militer mematikan ke Jalur Gaza menyusul serangan Hamas pada 7 Oktober.
Baku tembak lintas batas baru-baru ini terjadi antara Hizbullah dan pasukan Israel, yang merupakan bentrokan paling mematikan sejak kedua pihak terlibat perang skala penuh pada 2006.
Sekjen PBB juga mengulangi seruannya untuk gencatan senjata di Gaza.
“Serangan gencar pasukan Israel di Gaza selama 100 hari ini telah menyebabkan kehancuran besar-besaran dan tingkat pembunuhan warga sipil pada tingkat yang belum pernah terjadi sebelumnya selama saya menjabat sebagai Sekretaris Jenderal,” ujar dia.
Baca Juga: Guido Crosseto: Kami akan Tangkap Netanyahu Jika Berkunjung ke Italia
Menekankan sebagian besar dari mereka yang terbunuh adalah perempuan dan anak-anak, Guterres mengatakan, “Tidak ada yang bisa membenarkan hukuman kolektif terhadap rakyat Palestina.”
Guterres juga menguraikan dasar-dasar tertentu untuk operasi kemanusiaan yang efektif di Gaza. PBB dan mitra-mitranya tidak dapat memberikan bantuan secara efektif ketika Gaza masih berada di bawah serangan bom besar-besaran dan tanpa henti oleh Israel.
Dia juga mencatat bahwa operasi bantuan menghadapi “rintangan besar” di perbatasan Gaza dan hambatan besar dalam distribusi di Gaza. (T/R4/P2)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Militer Israel Akui Kekurangan Tentara dan Kewalahan Hadapi Gaza