Sydney, MINA – Dalam pertemuan di Lakemba Senior Citizen Centre, Sekolah Bahasa Ashabul Kahfi (AKLS) menandai 25 tahun pengabdiannya baru-baru ini dengan mengarahkan perhatian pada perjuangan yang sedang berlangsung di Palestina.
Acara ini menarik perhatian siswa dan orang tua yang antusias, semuanya dihiasi dengan simbol dan warna yang mewakili Palestina, menciptakan suasana refleksi bersama, rasa syukur, dan komitmen baru untuk tujuan yang lebih besar. Demikian dikutip dari Australasian Muslim Times, Jumat (22/12).
Darliana Abdullah, Kepala Sekolah AKLS menyampaikan rasa terima kasih atas perjalanan seperempat abad AKLS di Sydney. Ia juga menyampaikan terima kasih kepada para orang tua dan hadirin atas kehadiran mereka pada acara khusus ini.
Abdullah mengajak peserta dalam perjalanan nostalgia, menelusuri awal berdirinya lembaga tersebut pada tahun 1998, ketika secara resmi terdaftar di Fair Trading. Bersama suaminya, Syekh Chalidin Yacob, dia memprakarsai kelas-kelas sederhana di Punchbowl Public School, sebuah awal sederhana yang secara bertahap berkembang menjadi jadwal empat hari sepekan selama tahun-tahun berikutnya.A
Baca Juga: ICC Perintahkan Tangkap Netanyahu, Yordania: Siap Laksanakan
Abdullah menekankan keberhasilan lembaga tersebut, dan menghubungkannya dengan berkah dari Allah SWT serta kerja sama yang gigih dari orang tua dan wali. Penekanan yang kuat pada pendidikan akhlak, yang diilhami oleh ajaran Nabi Muhammad, muncul sebagai sebuah ciri khas, yang mencerminkan komitmen untuk menanamkan akhlak mulia dalam pikiran generasi muda yang dipercayakan kepada pengasuhan sekolah.
Teuku Geumpana, salah satu wali murid, mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Ashabul Kahfi atas pengabdiannya yang tiada henti dalam mendidik komunitas Muslim di Australia. ia menggarisbawahi peran penting dalam menyediakan pendidikan Islam tingkat atas, memastikan anak-anak tumbuh dengan dasar yang kuat dalam praktik Islam.
Geumpana menyoroti pentingnya mempersiapkan generasi Muslim masa depan, menanamkan pemahaman mendalam tentang rukun Islam, dan mendorong penerapan prinsip-prinsip Islam dalam kehidupan sehari-hari. Ia memuji AKLS atas dedikasi dan pelayanannya yang tak tergoyahkan selama 25 tahun.
Acara dibuka dengan penampilan menawan dari anak-anak AKLS yang menampilkan bakat-bakat dari usia 5 hingga 15 tahun. Para peserta muda memamerkan hafalan seluruh surah dari juz terakhir Al-Quran dan menyampaikan pidato yang fasih. Upacara penghargaan dilanjutkan, mengakui pencapaian luar biasa di berbagai kategori di kalangan mahasiswa.
Baca Juga: Iran dan Arab Saudi Tegaskan Komitmen Perkuat Hubungan di Bawah Mediasi Tiongkok
Acara diakhiri dengan Cut Aisha Rosaline Abdullah, salah satu peserta termuda yang berusia 8 tahun, membacakan doa sambil menangis untuk mengenang anak-anak yang menderita di Palestina.
Selain pendidikan, Ashabul Kahfi sebagai induk organisasi AKLS juga berperan sebagai Islamic Centre yang penting, mendorong pertumbuhan masyarakat, memfasilitasi pernikahan Islami, dan memberikan konsultasi bagi keluarga Muslim. (T/R7/P2)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Kemlu Yordania: Pengeboman Sekolah UNRWA Pelanggaran terhadap Hukum Internasional