Sekolah di California Skors Siswanya Karena Pro-Palestina

Newport, California, MINA – Sebuah sekolah menengah di Amerika Serikat telah menskors seorang siswa kelas 7-nya karena pernyataannya yang pro-Palestina di tengah genosida yang sedang berlangsung di Jalur Gaza oleh pasukan pendudukan Israel.

Sekolah di Pantai Newport, California Selatan, yang memiliki sejarah skandal, menskors siswa Palestina kelas 7 tersebut, karena ucapannya kepada teman sekolahnya yang menyertakan kata-kata “Bebaskan Palestina.”

Pejabat Sekolah Menengah Corona del Mar (CdM) dan postingan media sosial yang dikutip oleh media AS pada Sabtu (11/11) melaporkan bahwa siswa tersebut diskors, karena diduga melanggar kode sekolah yang melarang siswa melecehkan dan mengancam siswa lain di tengah meningkatnya kejahatan rasial.

Juru bicara Newport-Mesa Unified School District, pemilik CdM, membenarkan penangguhan siswa tersebut tetapi menolak memberikan rincian apa pun.

“Meski kami tidak dapat mengungkapkan secara spesifik situasinya, karena privasi siswa, kami menjamin Anda bahwa tindakan tepat telah diambil berdasarkan fakta yang terjadi,” tulis Annette Franco dalam sebuah pernyataan.

“Kami menghargai kebebasan berpendapat siswa, namun kami tidak akan menoleransi ujaran kebencian di sekolah kami, terutama ujaran kebencian yang menghasut orang lain untuk terlibat dalam perilaku negatif ini.”

Keluarga siswa, yang telah diskors selama tiga hari, tidak dapat dihubungi untuk memberikan komentar.

Namun, seorang wanita bernama ‘Zeina’ yang mengaku sebagai bibi siswa tersebut memposting detail kejadian tersebut dengan foto surat skorsing yang ditulis oleh Jacob Haley, kepala sekolah SMP dan SMA Corona Del Mar di Instagram.

Dalam postingan tersebut, dia menjelaskan bagaimana keponakannya yang berusia 13 tahun disebut “teroris” oleh seorang siswi.

Zeina mengatakan, keponakannya itu membalasnya dengan beberapa kali mengatakan kepadanya, “Bebaskan Palestina.”

CdM, gabungan sekolah menengah pertama (kelas 7 dan 8) dan sekolah menengah atas (kelas 9, 10, 11, dan 12), telah dikutip oleh media AS atas keterlibatan administrasi sekolah dalam beberapa skandal yang melibatkan seksisme dan ketidakjujuran akademik.

Insiden sekolah di California terjadi ketika pasukan rezim Israel tanpa henti membunuh, membom, dan menembaki warga Palestina yang tidak berdaya di jalur Gaza yang terkepung selama hampir 40 hari, terputus sepenuhnya dari air, makanan, obat-obatan, dan listrik.

Komunitas internasional, masyarakat Arab dan Muslim menyatakan kemarahannya atas genosida yang berlangsung di Jalur Gaza oleh pasukan Zionis, dan menyerukan gencatan senjata segera di wilayah Palestina yang diblokade. (T/R4/P1)

Mi’raj News Agency (MINA)