Oleh : Lia Rosaliana, Koordinator Fatayat Pusat Jama’ah Muslimin (Hizbullah)
Seorang istri merupakan pendamping bagi suaminya, sekaligus ibu dari para generasi yang akan menegakkan izzah dan dakwah Islam di muka bumi. Tugasnya yang sangat penting dan vital tersebut menjadikan ia harus memiliki ilmu yang mumpuni sehingga tujuan tercapai dengan sesuai dengan harapan.
Ketika Umar ibnul Khathab radhiallahu ‘anhu bertanya kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam: “Wahai Rasulullah, harta apakah yang sebaiknya kita miliki?” Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab,
لِيَتَّخِذْ أَحَدُكُمْ قَلْبًا شَاكِرًا وَلِسَاناً ذَاكِرًا وَزَوْجَةً مُؤْمِنَةً تُعِيْنُ أَحَدَكُمْ عَلَى أَمْرِ الْآخِرَةِ
Baca Juga: Mengislamkan Pikiran, Hati, Dan Perilaku
“Hendaklah salah seorang dari kalian memiliki hati yang bersyukur, lisan yang senantiasa berzikir dan istri mukminah yang akan menolongmu dalam perkara akhirat.” (HR. Ibnu Majah no. 1856).
Biduk rumah tangga dengan segala permasalahan didalamnya akan menjadi mudah saat seorang suami memiliki istri yang sholehah.
Seorang istri sholehah akan selalu memberikan perhatian dan penampilan terbaik saat sang suami menjalankan tugasnya. Ia menjalankan semua perannya karena berharap pahala semata dari Allah Subhanahu wa taala.
Saat suami dan anak-anak menghadapi kesulitan, maka istri sholehah akan menjadi bagian dari pemberi solusi. Istri hendaknya dapat mengambil peran untuk membantu mereka dalam menyelesaikan permasalah yang dihadapi.
Baca Juga: Sejarah, Makna, dan Relevansi Sumpah Pemuda Bagi Bangsa
Ibunda Khadijah adalah salah satu contoh profil seorang istri sholehah. Sikap tenang, riang, dan tanpa mengeluh atas segala problematika yang dihadapi serta selalu menjadi pendukung terbaik bagi dakwah suaminya menjadikan beliau berhak mendapatkan cinta Allah dan sebuah istana di surga yang penuh nikmat. Ibunda Khadijah mampu menggantikan segala kegundahan yang dialami Rasulullah dalam menjalani dakwah, menyebarkan agama Islam.
Tentu untuk menjadi seorang istri sholehah, tidak langsung terbentuk secara singkat dan instan. Banyak ilmu, proses pematangan, dan ujian yang harus dipelajari dan dilalui agar ia benar-benar memiliki kompetensi dan terbukti sebagai seorang istri yang shalehah.
Untuk memenuhi tujuan tersebut, maka Divisi Fatayat Muslimah Jama’ah Muslimin memandang perlu diselenggarakannya Sekolah Istri Sholehah dengan tujuan memberikan materi pembelajaran yang dibutuhkan oleh seorang muslimah.
Sekolah Istri Sholehah ini diperuntukkan bagi muslimah yang akan melangsungkan pernikahan maupun yang sudah menikah. Bagi muslimah yang sudah menikah dengan mengikuti Sekolah Istri Sholehah ini, diharapkan agar dapat memperbaiki dan meningkatkan kualitas diri dan ilmunya sebagai istri, sekaligus sebagai ibu.
Baca Juga: Setelah Sinwar Syahid, Perlawan Melemah?
Adapun materi yang dipelajari sudah dirumuskan dalam Sekolah Ibu yang diselenggarakan oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Bogor ditambah dengan satu bab khusus materi Pedoman Pendidikan Anak dalam Islam, karya Abdullah Nashih Ulwan. Berikut di antara materi-materi yang disampaikan :
Bab pertama, menuju gerbang pernikahan, terdapat lima modul yaitu urgensi ketahanan keluarga, konsep dasar perkawinan dalam Islam dan delapan fungsi pokok keluarga, kesehatan reproduksi, mengenal otak dan kepribadian manusia dan menggali potensi diri.
Bab kedua, terdapat enam modul yaitu rumah sehat, manajemen keuangan keluarga, komunikasi efektif suami istri, pertolongan pertama dalam keluarga, peningkatan kesehatan keluarga, serta manajemen konflik dan stres.
Bab ketiga, terdapat tujuh modul yaitu nilai dan pola asuh serta membangun komunikasi dengan anak, komunikasi pada remaja, pembagian peran dalam keluarga, pendidikan seks (pornografi, narkoba, LGBT), etika berpakaian, juga lima kunci keamanan pangan dan keluarga cinta tanah air.
Baca Juga: Lima Karakter Orang Jahil
Kemudian Bab ke 4 adalah pembahasan khusus buku Pedoman pendidikan Anak dalam Islam karya Abdullah Nashih Ulwan.
Sekolah Istri Sholehah ini diharapkan menjadi solusi untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas generasi generasi Rabbani yang akan menjadi penegak panji-panji dakwah Islam di muka bumi. (A/LR/Ast/P2)
Mi’raj News Agency (MINA)