Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

SEKOLAH PENGOLAHAN SAMPAH PERTAMA HADIR DI BANDUNG

Rudi Hendrik - Jumat, 10 April 2015 - 14:20 WIB

Jumat, 10 April 2015 - 14:20 WIB

1213 Views

Delegasi ASEAN belajar di Sekolah Pengolahan Sampah di di Kampung Jatibaru, Kecamatan Cilengkrang, Bandung, ibukota Jawa Barat. (Foto: Dok. Sindikasi.co)

SEKOLAH-PENGOLAHAN-SAMPAH-300x172.jpg" alt="Delegasi ASEAN belajar di Sekolah Pengolahan Sampah di di Kampung Jatibaru, Kecamatan Cilengkrang, Bandung, ibukota Jawa Barat. (Foto: Dok. Sindikasi.co)" width="300" height="172" /> Delegasi ASEAN belajar di Sekolah Pengolahan Sampah di Kampung Jatibaru, Kecamatan Cilengkrang, Bandung, ibukota Jawa Barat. (Foto: Dok. Sindikasi.co)

Bandung, 21 Jumadil Akhir 1436/10 April 2015 (MINA) – Sekolah Pengolahan Sampah pertama di Indonesia hadir di Kabupaten Bandung yang dikelola oleh aktivis Kampung Swakelola Sampah di Kampung Jatibaru, Kecamatan Cilengkrang, Kabupaten Bandung, Jawa Barat.

“Mungkin ini sekolah pengolahan sampah pertama di Jawa Barat, juga di Indonesia. Sekolah ini terbuka untuk umum, masyarakat yang ingin belajar mengelola sampah,” kata Penggerak Kampung Swakelola Sampah Jatibaru, Wawan di Bandung, sebagaimana ANTARA News yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA) melaporkan, Jumat (10/4).

Lokasi sekolah itu di sebuah lahan lapang di bawah permukiman Kompleks Jatibaru, Sekolah itu berupa ruangan berukuran lima kali delapan meter yang dilengkapi dengan kursi, layar monitor, alat beraga serta berdampingan dengan tempat pengelolaan sampah organik.

Bangunan sekolah itu merupakan kerja sama dengan CSR PT Indocement (Tbk) dan menjadi desa binaan dari produsen semen itu.

Baca Juga: Prediksi Cuaca Jakarta Akhir Pekan Ini Diguyur Hujan 

“Kami banyak menerima kunjungan baik dari luar provinsi maupun dari beberapa negara seperti Jepang, Korea dan beberapa negara ASEAN,” kata Wawan.

Terakhir sebanyak 20 delegasi dari negara-negara ASEAN datang dan melakukan audiensi pengelolaan Kampung Swakelola Sampah termasuk sekolah pengolahan sampah.

Menurut Wawan, sekolah pengolahan sampah itu didirikan untuk mengedukasi warga sekitar, termasuk juga mereka yang berminat untuk mengelola sampah.

Sementara itu Ny Nining, salah seorang petugas instalasi pengolahan sampah di Jatibaru, menyebutkan pada pelatihan itu diajarkan cara memanajemen sampah organik dan non organik, daur ulang, sistem kompos, pengolahan biodegester, kerajinan dari bahan sampah, dan lain-lain.

Baca Juga: Menag Tekankan Pentingnya Diplomasi Agama dan Green Theology untuk Pelestarian Lingkungan

“Kami melibatkan warga lanjut usia untuk program ini, karena biasanya lanjut usia yang masih sehat cocok untuk menyampaikan edukasi kepada anak-anak atau cucu mereka. Mereka juga aktif membuat kerajinan dan produk kuliner,” kata Nining.

Ia menyebutkan, kampung itu sudah berhasil melakukan swakelola sampah. Setiap dua rumah wajib memiliki satu tong sampah dan pengolahan sampah biodegester yang air lindinya menjadi pupuk.

Selain itu juga terdapat kelompok masyarakat pengrajin kerajinan tangan berbahan baku sampah plastik, stereofoam, kertas dan lainnya. (T/P001/R05)

 

Baca Juga: Menhan: 25 Nakes TNI akan Diberangkatkan ke Gaza, Jalankan Misi Kemanusiaan

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Rekomendasi untuk Anda

Indonesia
MINA Millenia
Kolom
Indonesia
Indonesia