Muhajirun, Lampung Selatan, MINA – Sekolah Tinggi Shuffah Al-Quran Abdullah Bin Mas’ud (SQABM) di Natar, Lampung Selatan, melepas mahasiswa Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) ke Desa Sukabanjar, Kecamatan Gedong Tataan, Kabupaten Pesawaran, Ahad (24/2) sore.
“Pelepasan pertama hari ini satu tim di Desa Sukabanjar sebanyak enam orang, kemudian besok akan disusul oleh tim yang lain ke desa Natar, Negararatu, dan Muara Putih,” kata Heri Budianto, Koordinator PPL melalui rilis yang diterima MINA, Senin, (25/2).
Heri mengatakan, pelepasan mahasiswa PPL ke desa-desa ditentukan sesuai dengan jadwal kesediaan perangkat desa dan pamong yang menerima mereka.
Program PPL angkatan 2019 yang berjumlah 21 mahasiswa tersebut disebar di empat titik desa yaitu Sukabanjar, Natar, Negararatu, dan Muara Putih. Mereka akan menjalankan pembelajaran di luar kelas selama tiga bulan mendatang dimulai 25 Februari-25 Mei 2019.
Baca Juga: Wamenag Sampaikan Komitmen Tingkatkan Kesejahteraan Guru dan Perbaiki Infrastruktur Pendidikan
“Output dari PPL ini adalah berdirinya lembaga tahfidz Al-Quran yang kuat dan modern di desa-desa untuk mewujudkan masyarakat cinta Al-Quran,” katanya.
Sementara itu, Kepala Desa Sukabanjar, Daryanto, saat menerima mahasiswa mengatakan, pihaknya menyambut baik kedatangan dari mahasiswa Shuffah Al-Quran.
“Kami selaku Kepala Desa Sukabanjar, mewakili masyarakat sangat bersyukur atas kedatangan adik-adik PPL, semoga masyarakat di sini bisa lebih maju dalam membaca Al-Quran dan bisa menjalankan semua program dengan lancar,” katanya.
Berkaitan dengan pendirian lembaga tahfidz di desanya, Daryanto mengapresiasi program mahasiswa Shuffah al-Quran.
Baca Juga: Hari Guru, Kemenag Upayakan Sertifikasi Guru Tuntas dalam Dua Tahun
“Kami menyambut dengan baik, kami akan berusaha untuk melakukan semampunya untuk memfasilitasi berdirinya lembaga ini,” katanya.
Kades yang memimpin lima dusun tersebut berharap kehadiran mahasiswa bisa memberikan tambahan pengetahuan tentang keagamaan kepada 700 kepala keluarga dan 3.000 warga yang tinggal di desa tersebut.(R/B01/RI-1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Program 100 Hari Kerja, Menteri Abdul Mu’ti Prioritaskan Kenaikan Gaji, Kesejahteraan Guru