Gaza, MINA – Ketua Asosiasi Pengusaha Palestina Ali Al-Hayek mengatakan, sektor swasta di Gaza beroperasi dengan kapasitas produksi tidak lebih dari 15 persen, karena masih berlanjutnya blokade Israel.
“Kondisi buruk di Gaza masih mempengaruhi ekonomi, mengingat terus menipisnya sektor produktif, yang pada gilirannya telah mempengaruhi ribuan kegiatan ekonomi,” kata Al-Hayek dalam sebuah pernyataan pers pada Kamis (24/10), demikian MEMO melaporkan.
Al-Hayek menjelaskan, ekonomi Jalur Gaza mengalami defisit terbesar dalam hal jumlah perusahaan ekonomi, investasi baru dan pekerjaan.
“Jika situasinya tetap dan tidak ada intervensi segera dari internasional, krisis ekonomi dan komplikasi akan terjadi, terutama dalam hal jumlah orang miskin dan pengangguran,” katanya.
Baca Juga: RSF: Israel Bunuh Sepertiga Jurnalis selama 2024
Dia mengatakan, situasi di Gaza tidak lagi dapat ditanggung, dan akan berdampak serius pada semua pihak.
Ia memperingatkan bahwa apa yang terjadi selanjutnya akan serius dan bisa menyebabkan letusan.
Dia juga menekankan pentingnya mencapai dan menerapkan rekonsiliasi Palestina sebagai salah satu cara strategis dan mendasar untuk keluar dari krisis itu. (T/NSD/Ais/B05)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Setelah 20 Tahun AS Bebaskan Saudara Laki-Laki Khaled Meshal