Jakarta, MINA – Asosiasi Penghulu Republik Indonesia (APRI) mencatat sebanyak 80 penghulu meninggal dunia selama pandemi Covid-19 berlangsung. Jumlah tersebut tersebar di sejumlah provinsi di Indonesia, umumnya terkosentrasi di Pulau Jawa.
“Selama pandemi Covid-19, sudah ada 80 penghulu yang meninggal dunia dalam berbagai macam sebab, bahkan ada yang meninggal sedang melaksanakan tugas. Ini adalah kejadian luar biasa,” ujar Ketua Umum APRI Madari di Jakarta, Jumat (9/7).
Madari merinci, 80 penghulu tersebut tersebar di beberapa provinsi di Indonesia meliputi DKI Jakarta mencapai 7 orang, Banten 8 orang, DIY 2 orang, Jawa Barat 17 orang, Jawa Tengah 22 orang, Jawa Timur 11 orang, Lampung 2 orang, Sulawesi Selatan 9 orang, dan Sulawesi Tenggara 4 orang.
“Totalnya ada 80 penghulu yang meninggal dunia. Ini data yang masuk kepada kita sampai hari ini (Kamis, 8 Juli 2021). Mungkin saja ada beberapa provinsi yang belum sampai laporannya. Kita akan terus memperbarui data,” katanya.
Menurut Madari, pandemi Covid-19 tidak bisa dianggap remeh. Karenanya, kata dia, menjadi sangat wajar ketika pemerintah melakukan berbagai macam langkah antisipasi agar masyarakat terhindar dari pandemi Covid-19.
“Pemerintah, termasuk pimpinan di Bimas Islam, terus memikirkan bagaimana penghulu betul-betul aman dalam melaksanakan tugasnya, karena memang penghulu termasuk yang rentan, berisiko tinggi, karena interaksi kita bisa di mana saja dan kapan saja,” tuturnya.
Mengutip laman covid19.go.id per Kamis, 8 Juli 2021, kasus pandemi Covid-19 di Indonesia yang terkonfirmasi mencapai 2.417.788 orang, sebanyak 1.994.573 (82,5 persen) orang dinyatakan sembuh, dan 63.760 (2,6 persen) orang dinyatakan meninggal dunia. Sementara 359.455 (14,9 persen) orang masih dalam perawatan. (L/R2/P2)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Sertifikasi Halal untuk Lindungi UMK dari Persaingan dengan Produk Luar