Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sembilan Migran Termasuk Anak-Anak Tenggelam di Pantai Turki

Zaenal Muttaqin - Ahad, 3 Juni 2018 - 21:37 WIB

Ahad, 3 Juni 2018 - 21:37 WIB

3 Views

Mediterania, MINA – Speedboat yang membawa sembilan migran, termasuk enam  anak-anak, yang berusaha menuju ke Eropa,  Ahad (3/6), tenggelam di pantai Mediterania Turki, menurut laporan kantor berita Anadolu yang dikutip MINA.

Kapal itu mengalami masalah di distrik Demre di provinsi Mediterania, Turki, Turki, tempat liburan yang populer, kata laporan itu. Lima orang berhasil diselamatkan sementara satu orang masih hilang, tambahnya.

Mereka berusaha untuk pergi secara ilegal ke Eropa tetapi rute yang mereka rencanakan tidak jelas.

Wilayah Uni Eropa terdekat adalah pulau kecil Yunani Kastellorizo ​​di barat, yang terletak di resor Turki Kas.

Baca Juga: Kapal Wisata Mesir Tenggelam di Laut Merah, 17 Penumpang Hilang

Sementara kewarganegaraan mereka di juga belum diketahui.

Lebih dari satu juta orang, telah melarikan diri dari perang di Suriah, menyeberang ke negara anggota Uni Eropa, Yunani dari Turki pada tahun 2015 setelah terjadinya krisis migrasi terburuk sejak Perang Dunia II.

Turki mencapai kesepakatan dengan Uni Eropa pada tahun 2016 dalam upaya untuk membendung aliran migran ke Eropa, dan setuju untuk mengambil kembali pendatang ilegal yang mendarat di pulau-pulau Yunani dengan imbalan insentif termasuk bantuan keuangan.

Kesepakatan itu, diprotes oleh kelompok-kelompok hak asasi manusia, secara tajam mengekang jumlah migran yang berusaha menyeberangi Laut Aegea dan Laut Mediterania dari Turki ke Yunani.

Baca Juga: Dokter Palestina Kumpulkan Dana untuk Pendidikan Kedokteran di Gaza

Namun, pengamat mengatakan jumlah yang ingin menyeberang rute ini telah meningkat lagi dalam beberapa bulan terakhir.

Menurut Organisasi Internasional untuk Migrasi (IOM), 10.948 orang menyeberang ke Yunani tahun ini sampai 30 Mei, jauh lebih tajam dibandingkan pada periode yang sama tahun 2017. Tiga puluh lima orang kehilangan nyawa mereka dengan menggunakan rute ini sepanjang tahun ini, menurut IOM. (T/B05/P1)

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Kelelahan Meningkat, Banyak Tentara Israel Enggan Bertugas

Rekomendasi untuk Anda

Asia
Asia
Internasional
Internasional
Internasional
Kolom