Beit Lahia, MINA – Sembilan pemuda, termasuk dua wartawan, syahid dan beberapa lainnya terluka pada Sabtu (14/3) sore dalam serangan terbaru pesawat nirawak Israel di Jalur Gaza utara, yang merupakan pelanggaran terhadap perjanjian gencatan senjata.
Dalam pernyataan singkatnya, Kementerian Kesehatan melaporka sembilan jenazah syahid dan sejumlah korban luka, termasuk yang serius, telah dipindahkan ke Rumah Sakit Indonesia di Jalur Gaza utara. Palestinian Information Center melaporkan.
Sumber-sumber lokal mengatakan, pesawat nirawak Israel menyerang sebuah mobil di persimpangan al-Attar di kota Beit Lahia di Jalur Gaza utara.
Sebagian besar syahid adalah pekerja kemanusiaan dan bantuan, termasuk wartawan, dan menambahkan bahwa penembakan itu menargetkan kendaraan Yayasan Internasional Al-Khair, saat mereka membantu pengungsi di Beit Lahia.
Baca Juga: Keluarga Tawanan Israel akan Cegah Netanyahu “Gagalkan” Kesepakatan Gaza
Menurut data yang didokumentasikan oleh Euro-Med Human Rights Monitor, tentara pendudukan Israel membunuh enam orang setiap dua hari di Jalur Gaza, yang menunjukkan bahwa 145 warga telah menjadi martir dan 605 terluka sejak gencatan senjata dideklarasikan pada 19 Januari 2025.
Pasukan pendudukan Israel telah melakukan pemboman udara dan penembakan hampir setiap hari sejak fase pertama perjanjian gencatan senjata Gaza berakhir pada 1 Maret, yang mengakibatkan banyak martir dan terluka.
Sejak perjanjian gencatan senjata mulai berlaku, tentara pendudukan telah melakukan sekitar 1.000 pelanggaran, yang mengakibatkan sekitar 155 martir dan ratusan luka-luka, selain pemboman udara, perataan tanah, pembongkaran rumah dan serangan tank, menurut data resmi. []
Baca Juga: Tim Pertahanan Sipil Palestina Kembali Temukan 61 Jenazah di Halaman RS Shifa
Mi’raj News Agency (MINA)