Jakarta, MINA – Sebanyak sembilan pemuda dan pemudi Indonesia perwakilan dari beberapa organisasi dan lembaga Islam akan berangkat ke Jepang untuk mengikuti Program Japan East Asia Network of Exchange for Students and Youths (JENESYS) 2024.
Para peserta Program JENESYS tahun ini terdiri dari tiga orang dari Nahdlatul Ulama, tiga orang dari Muhammadiyah, satu orang dari Masjid Istiqlal, serta dua orang dari UIN Syarif Hidayatullah.
Kesembilan pemuda-pemudi tersebut akan berangkat hari ini, Senin (22/1) ke Jepang dan akan berada di Jepang selama tujuh hari ke depan.
Wakil Duta Besar Jepang untuk Indonesia Nagai Katsuro mengatakan, tujuan dari program JENESYS adalah untuk mendorong rasa saling pengertian antara Jepang dan Indonesia dalam berbagai bidang, seperti politik, ekonomi, sosial budaya, sejarah dan kebijakan diplomasi.
Baca Juga: Hingga November 2024, Angka PHK di Jakarta Tembus 14.501 orang.
“Saya berharap para peserta bisa aktif menyebarluaskan pengalaman dan pelajaran selama di Jepang serta bertukar pendapat dan berdiskusi,” ujar Katsuro dalam acara pelepasan peserta Program JENESYS 2024 di Kedutaan Besar Jepang, Jakarta Pusat, Senin (22/1).
Para peserta nantinya akan melakukan kunjungan ke lembaga-lembaga pemerintah, museum dan masjid yang berada di Tokyo serta Nagasaki.
Selain itu, para peserta juga akan menjalani homestay atau tinggal di rumah warga Jepang di Nagasaki. Wakil Dubes berharap mereka semua akan berinteraksi dengan masyarakat Jepang.
“Kemudian setelah kembali ke Indonesia mohon manfaatkan apa yang telah dipelajari selama di Jepang untuk membangun Indonesia dan dunia di masa depan,” pungkasnya.
Baca Juga: Menag: Guru Adalah Obor Penyinar Kegelapan
Sementara itu perwakilan dari Nahdlatul Ulama (NU), Analisa mengatakan, pertukaran pemuda yang bertujuan untuk mempererat hubungan antar bangsa ini sejalan dengan visi NU yakni merawat jagat membangun peradaban.
“Kita harus membangun masyarakat dari tingkat lokal hingga tingkat global. Harapan kami dengan background profesi berbeda-beda dapat memberikan efek yang besar kepada masyarakat,” tegasnya.
Setelah selesai program JENESYS ini, Analisa bertekad untuk membangun lingkungannya atau masyarakat sekitarnya agar dapat berdampak pada pembangunan global.
JENESYS adalah serangkaian program yang dimulai sejak tahun 2007. Program ini merupakan prakarsa Pemerintah Jepang untuk terus mempromosikan pertukaran orang ke orang antara Jepang dan negara-negara anggota ASEAN, juga antara Jepang dengan negara-negara lain di kawasan Asia-Pasifik.(L/RE1/P1)
Baca Juga: AWG Gelar Dauroh Akbar Internasional Baitul Maqdis di Masjid Terbesar Lampung
Mi’raj News Agency (MINA)