London, MINA – Forum Palestina di Inggris mengadakan seminar di ibu kota, London, yang menyoroti peran yang dimainkan Pemerintah Inggris dalam mendukung agresi pendudukan Israel terhadap Gaza.
Ketua Forum Palestina, Zaher Birawi, mengatakan, seminar bertujuan mengungkap peran Inggris dalam mendukung pendudukan Israel dan untuk menyoroti cara-cara tekanan rakyat dan hukum untuk meminta pertanggungjawaban Inggris atas keterlibatannya. Quds Press melaporkan, Kamis (23/1).
Birawi mengatakan, rakyat Palestina mendesak pemerintah Inggris untuk menarik dukungan terhadap pendudukan Israel, mengakui hak-hak nasional Palestina, dan penyampaian permintaan maaf resmi atas kejahatan yang dilakukan.
Jurnalis investigasi Matt Kennard berbicara dalam seminar tentang dukungan yang diberikan oleh pemerintah Inggris terhadap operasi militer Israel.
Baca Juga: Slovenia, Anggota DK PBB: Semua Harus Komitmen Jalankan Gencatan senjata
Ia mengungkapkan “penerbitan memorandum pada 28 Oktober 2023 untuk mencegah liputan media tentang kehadiran pasukan Inggris pasukan khusus di Gaza.”
Dia menjelaskan bahwa tim mata-mata Inggris mengumpulkan informasi intelijen yang tidak dapat dikumpulkan oleh pasukan pendudukan sendiri, mengutip laporan yang bocor dari New York Times.
“Meskipun ada informasi ini, tapi media Inggris tidak mengungkapkannya,” lanjutnya.
Kennard juga mengungkapkan bahwa 47% penerbangan pengintaian di langit Gaza dilakukan oleh Inggris, yang merupakan dua kali lipat jumlah penerbangan Israel.
Baca Juga: Kebakaran Hutan Baru di Los Angeles Utara, Perintah Evakuasi Diterbitkan
Sementara itu, pengacara hak asasi manusia Inggris dan Direktur Pusat Internasional untuk Keadilan bagi Palestina (ICJP), Tayeb Ali, membahas tanggung jawab hukum pemerintah Inggris.
“Manuver diplomatik Inggris dan ekspor senjata berkontribusi dalam mendukung agresi pendudukan di Gaza,” ujarnya.
Ia mengatakan, penjualan senjata yang terus berlanjut kepada pendudukan, meskipun bukti kejahatan perang semakin kuat, menunjukkan partisipasi aktif Inggris dalam perang tersebut.
Pada sesi yang sama, aktivis politik dan peneliti Dr. Samer Jaber berfokus pada “hubungan finansial antara lembaga-lembaga Inggris dan bank-bank Israel yang membiayai perluasan permukiman.
Baca Juga: Turkish Airlines Kembali Terbang ke Suriah setelah 11 Tahun
Ia menyebutkan, hubungan-hubungan ini merupakan jalur penyelamat bagi proyek kolonial permukiman Israel.
Pada bagian lain, Direktur Komite Palestina Inggris (BPC), Dr. Sara Husseini, memperingatkan tentang meningkatnya penindasan terhadap kegiatan pro-Palestina di Inggris.
Ia menunjuk pada “langkah-langkah politik mendatang yang bertujuan untuk menormalisasi rezim apartheid Israel, seperti menghidupkan kembali Perjanjian Abraham dan mengabaikan lembaga-lembaga Palestina dalam upaya rekonstruksi. []
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Yaman Bebaskan Awak Kapal Inggris setelah Gencatan Senjata di Gaza