Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Semua Karena Cinta

Ali Farkhan Tsani - Kamis, 31 Maret 2016 - 22:28 WIB

Kamis, 31 Maret 2016 - 22:28 WIB

627 Views

cOleh Ali Farkhan Tsani,  Redaktur Senior Mi’raj Islamic News Agency (MINA), Da’i Pondok Pesantren Al-Fatah Cileungsi, Bogor, Jabar

Di dalam sebuah hadits disebutkan, bahwa apabila Allah mencintai seorang hamba, maka Dia memanggil Malaikat Jibril, seraya berkata, “Sesungguhnya Allah mencintai si fulan, maka cintailah dia.” Maka Malaikat Jibril pun ikut mencintai orang tersebut.

Lalu, Malaikat Jibril menyeru kepada penduduk langit, ’Sesungguhnya Allah mencintai si fulan, maka cintailah dia”. Hingga penduduk langitpun mencintai orang tadi, dan ia pun diterima di bumi”.

Kata cinta, merupakan tali yang kuat, ikatan jiwa yang tak tergoyahkan dan energi dahsyat yang mengalahkan segala dendam angkara. Kata cinta juga mampu menjadikan yang jauh menjadi dekat, yang sakit menjadi sembuh, yang susah jadi bahagia, dan kebencian menjadi kasih sayang tak ternilai.

Baca Juga: Langkah Kecil Menuju Surga

Bagaimana Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam tidak mencintai umatnya, saat menjelang akhir hayatnya, yang dipanggil-panggil adalah “umatku, umatku, umatku…..”

Dengan ruh cinta karena Allah juga, Nabi mendakwahkan Islam ke segenap pelosok jazirah Arab, menerobos watak-watak keras Aus dan Khazraj hingga bersatu, dan mampu menembus sikap keras Umar bin Khattab sampai menjadi manusia yang amat mudah memangis.

Serta dengan aliran cinta ikhlas pula, seruan Nabi mampu meluluhkan hati para sahabatnya untuk rela mengorbankan jiwa raganya demi perjuangan Islam.

Nabi dengan sepenuh cintanya pula, begitu merasakan apa yang dirasakan para sahabatnya, bukan sekedar simpati tetapi lebih ke empati tak mengharap balas budi.

Baca Juga: Akhlak Mulia: Rahasia Hidup Berkah dan Bahagia

Allah pun mengabadikan di dalam ayat,

لَقَدۡ جَآءَڪُمۡ رَسُولٌ۬ مِّنۡ أَنفُسِڪُمۡ عَزِيزٌ عَلَيۡهِ مَا عَنِتُّمۡ حَرِيصٌ عَلَيۡڪُم بِٱلۡمُؤۡمِنِينَ رَءُوفٌ۬ رَّحِيمٌ۬

 Artinya: “Sungguh telah datang kepada kalian seorang Rasul dari kaum kalian sendiri, berat terasa olehnya penderitaan kjalian, sangat menginginkan keimanan dan keselamatan kalian, amat belas kasih lagi penyayang terhadap orang-orang beriman.” (Qs. At-Taubah [9]: 128).

Karena dasar cinta pula, yang menjadikan Abu Bakar Ash-Shiddiq rela mendampingi Nabi berjalan ratusan kilometer berhijrah dari Mekkah menuju Madinah. Cinta itu pula yang merelakan kakinya digigit binatang berbisa, demi keselamatan Nabi-Nya tercinta.

Baca Juga: [Hadits Arbain ke-22] Islam Itu Mudah, Masuk Surga Juga Mudah

Nasihat tentang cinta kepada Nabi pula, yang Nabi ajarkan kepada sahabatnya Umar bin Khattab. Ketika suatu saat Umar. Berkata, “Wahai Rasul! Demi Allah! Engkau lebih aku cintai daripada hartaku, keluargaku dan orang tuaku, kecuali dari diriku sendiri.” Lalu Rasulullah segera menjawab, “Tidak begitu, Wahai Umar! Bahkan aku harus lebih engkau cintai daripada dirimu sendiri.” Umar pun menyambutnya, “Jika begitu, Demi Allah! Engkau akan lebih aku cintai daripada diriku sendiri wahai Rasul!” Rasulpun bersabda, “Sejak saat ini, imanmu telah sempurna wahai umar!”

Atas dasar cinta pula, Gunung Uhud pun Nabi cintai seperti gunung itu mencintainya. Lingkungan sekitarnya pun amat beliau cintai, sehingga dalam kondisi peperangan pun beliau selalu berpesan kepada pasukannya agar tidak membakar fasilitas umum, tidak menebang pepohonan, tidak meruntuhkan gereja dan tempat ibadah umat lain, tidak membunuh pendeta, anak-anak, kaum ibu, dan orang-orang tua warga sipil.

Karena, beliau memang diutus untuk menebar cinta dan kasih sayang ke segenap alam semesta.

وَمَآ أَرۡسَلۡنَـٰكَ إِلَّا رَحۡمَةً۬ لِّلۡعَـٰلَمِينَ

Baca Juga: Baca Doa Ini Saat Terjadi Hujan Lebat dan Petir

Artinya: “Dan tiadalah Kami mengutus kamu, melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi semesta alam.” (Qs. Al-Anbiya [21]: 107).

Semoga kita dapat ikut menerangi kegelapan dunia di episode jahiliyah akhir jaman ini dengan sedikit cinta yang mencerahkan, karena Allah semata. (T/P4/R02)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Baca Juga: Ini Doa Terbaik Dari Keluarga untuk Jamaah Yang Pulang Umrah

Rekomendasi untuk Anda

Tausiyah