Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia <!-- #FreePalestine - Ayo bersatu demi Palestina. -->

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

WAJIB PAKAI JILBAB SEMUA PRAMUGARI PERUSAHAAN PENERBANGAN KUWAIT

Redaksi MINA - Selasa, 11 Agustus 2015 - 07:42 WIB

Selasa, 11 Agustus 2015 - 07:42 WIB

709 Views

foto: stepfeed.com
foto: stepfeed.com

foto: stepfeed.com

Kuwait, 26 Syawwal 1436/11 Agustus 2015 (MINA) – Keputusan Parlemen Kuwait untuk menetapkan penggunaan seragam muslim dengan jilbab bagi pramugari perusahaan penerbangan negara itu, Kuwait Air, mengundang perdebatan, namun parlemen menegaskan keputusan itu ditetapkan berdasarkan  konstitusi (Undang-Undang Dasar).

 Anggota parlemen Abdul Rahman Al Jiran mengatakan, Pasal Dua Konstitusi Kuwait mennyatakan, agama negara adalah Islam dan Hukum Islam harus menjadi sumber utama peraturan perundang-undangan,

“Maka semua awak kabin penerbangan Kuwait harus mengenakan seragam sesuai dengan agama Islam, “katanya.

Kuwait Satu, seorang blogger, memuji ikhwal itu, sebagaimana dilaporkan gulfnews yang dikutip Miraj Islamic News Agency (MINA), Selasa.

Baca Juga: Iran Eksekusi Gantung Tiga Mata-Mata Mossad Israel

“Kami berterima kasih kepada anggota parlemen dan kami berharap untuk penerapannya, seragam yang dipakai saat ini tidak cukup layak,” tuturnya.

Husain mengatakan semua pujian untuk moral yang tinggi Al Jiran dan rasa kesusilaan.

“Terima kasih dan terus bergerak maju,” tulisnya. Jangan khawatir tentang orang-orang yang mencoba untuk menempatkan Anda ke bawah atau untuk mengalahkan komitmen Anda untuk nilai-nilai agama. “

`”Tuhan memberkati Anda dan saya percaya bahwa siapapun yang tidak menjunjung nilai-nilai agama, adalah penderita kekurangan iman,” tulisnya.

Baca Juga: Israel dan Iran Sepakati Gencatan Senjata

Namun, blogger lain mengecam anggota Parlemen, Al Jiran, dengan mengatakan anggota Parlemen harus memfokuskan upaya pada isu-isu yang lebih signifikan bagi negara dan rakyat daripada bicara tentang seragam pramugari.

Bu Mishal mengatakan bahwa langkah tersebut benar-benar tidak masuk akal.

“Omong kosong. Mungkin dia juga harus mendorong larangan perempuan mengemudi mobil atau perempuan yang bekerja di tempat-tempat di mana mereka akan bercampur dengan laki-laki, “katanya. “Anggota parlemen ini mungkin mendorong lebih jauh dan panggilan untuk memboikot penerbangan yang tidak memberlakukan seragam keagamaan pada awak kabin perempuan mereka.”

Ahmad juga mengatakan seharusnya anggota parlemen harus kembali fokus perhatiannya pada hal-hal kepentingan nasional.

Baca Juga: Iran Bantah Klaim Trump soal Gencatan Senjata dengan Israel

“Mungkin dia juga harus menetapkan perempuan untuk menggunakan cadar di wajah mereka sehingga ia bisa merasa nyaman saat menggunakan pesawat Kuwait,” katanya.  (T/EA/P2)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Baca Juga: Iran Tidak Akan Terima Perdamaian yang Dipaksakan

Rekomendasi untuk Anda