Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Senator-Senator AS Khawatirkan Akibat Penarikan Pasukan AS dari Suriah

Bahron Ansori - Kamis, 20 Desember 2018 - 17:09 WIB

Kamis, 20 Desember 2018 - 17:09 WIB

6 Views

Ilustrasi: Pasukan Amerika Serikat berpartrioli di Suriah. (Foto file - Anadolu Agency)

Ankara, MINA – Beberapa senator Amerika Serikat mengirimkan surat ke Presiden Donald Trump untuk menyampaikan kekhawatiran mereka terhadap keputusan presiden baru-baru ini.

Trump berniat untuk menarik seluruh pasukan AS dari Suriah dan memintanya untuk mempertimbangkan kembali keputusan itu. Seperti dikutip MINA dari Anadolu Agency, Kamis (20/12).

Surat yang ditulis oleh enam senator itu dibagikan lewat akun Twitter Senator Lindsey Graham.

“Kami yakin bahwa keputusan itu prematur dan tidak hanya mengancam keselamatan dan keamanan AS, tetapi juga menguntungkan ISIS [Daesh], Bashar al Assad, Iran, dan Rusia,” ujar para senator.

Baca Juga: Wabah Kolera Landa Sudan Selatan, 60 Orang Tewas

Sebelumnya, Trump mengklaim bahwa koalisi militer pimpinan AS berhasil mengalahkan kelompok teroris Daesh.

“Kami telah mengalahkan Daesh di Suriah, satu-satunya alasan saya menempatkan pasukan AS di sana selama kepemimpinan saya,” cuit Trump via Twitter.

Presiden kemudian mengumumkan bahwa semua 2.000 tentara AS di timur laut Suriah akan dipulangkan.

Dalam surat mereka, para senator menekankan bahwa pasukan AS telah memberikan “dukungan besar” kepada sekutu mereka, Kurdi, dalam perang melawan Daesh.

Baca Juga: Kedubes Turkiye di Damaskus Kembali Beroperasi setelah Jeda 12 Tahun  

“Jika Kurdi, sekutu kami di wilayah itu, kehilangan dukungan AS, maka risiko kebangkitan Daesh semakin besar,” tambah mereka.

AS telah bekerja berdampingan dengan YPG/PKK di Suriah untuk mengusir Daesh dari wilayah tersebut.

Sementara itu, Turki menganggap YPG sebagai organisasi afiliasi PKK di Suriah. PKK didaftarkan oleh Turki, Uni Eropa, dan AS sebagai organisasi teroris.

Keputusan Trump dikeluarkan setelah Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengungkapkan rencana operasi militer di timur laut Suriah untuk memerangi YPG / PKK.

Baca Juga: UNICEF Serukan Aksi Global Hentikan Pertumpahan Darah Anak-Anak Gaza

Sebelumnya, Ankara telah meluncurkan dua operasi militer terpisah di utara Suriah.(T/RS3/P1)

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Drone Israel Serang Mobil di Lebanon Selatan, Langgar Gencatan Senjata

Rekomendasi untuk Anda