Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sengketa Hasil Pilpres 2024, Akademisi UGM Keluarkan Sikap Jelang Putusan MK

kurnia - Ahad, 21 April 2024 - 16:12 WIB

Ahad, 21 April 2024 - 16:12 WIB

12 Views ㅤ

Jakarta, MINA – Peringati Hari Kartini, sejumlah civitas akademika Universitas Gadjah Mada (UGM) menyampaikan pernyataan sikap menjelang putusan Mahkamah Konstitusi (MK) terkait sengketa Pemilu 2024.

Pernyataan sikap dibacakan oleh Guru Besar Fakultas Biologi UGM Prof Endang Semiarti.”Hari ini, bertempat di Balairung UGM, kami memperingati Hari Kartini dalam suasana keprihatinan,”

“Perjuangan emansipasi yang merupakan pilar penting kehidupan berdemokrasi yang diupayakan RA Kartini telah terkoyak sangat dalam di saat bangsa Indonesia sedang berbenah menuju indonesia Emas,” kata Endang di Balairung UGM, Ahad (21/4).

Endang menuturkan, pada masanya RA Kartini memperjuangkan kesetaraan hak masyarakat dan mengikis kebodohan. Dalam konteks kekinian, para akademisi mengemban dua amanah konstitusi, yakni mencerdaskan kehidupan bangsa, dan membangun peradaban.

Baca Juga: UAR Beri Pelatihan Mitigasi Bencana di SDN Ragunan 05 Pagi Jaksel

Sivitas akademika UGM menyoroti pelanggaran terhadap konstitusi, undang-undang, etika dan norma bernegara yang marak terjadi selama lima tahun terakhir akibat ambisi segelintir elit politik.

Mereka mempertanyakan kemampuan Indonesia dalam mewujudkan Indonesia Emas melalui pembangunan kelembagaan, menegakkan etika dan norma bernegara serta menghapus Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (KKN).

Endang menuturkan, pada masanya RA Kartini memperjuangkan kesetaraan hak masyarakat dan mengikis kebodohan. Dalam konteks kekinian, para akademisi mengemban dua amanah konstitusi, yakni mencerdaskan kehidupan bangsa, dan membangun peradaban.

Sivitas akademika UGM menyoroti pelanggaran terhadap konstitusi, undang-undang, etika dan norma bernegara yang marak terjadi selama lima tahun terakhir akibat ambisi segelintir elit politik.

Baca Juga: Gunung Dempo di Sumsel Erupsi, Status Level II Waspada

Mereka mempertanyakan kemampuan Indonesia dalam mewujudkan Indonesia Emas melalui pembangunan kelembagaan, menegakkan etika dan norma bernegara serta menghapus Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (KKN).

 

Mi’raj News Agency (MINA)

 

Baca Juga: BNPB: Banjir Bandang Melanda Tapanuli Sumut, Dua Orang Meninggal

 

Rekomendasi untuk Anda

Indonesia
Eropa
Indonesia
test