Gaza, 2 Jumadil Akhir 1436/22 Maret 2015 (MINA) –Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Palestina menunjukkan terjadinya peningkatan tajam dalam jumlah kasus yang terdaftar pada penyakit kanker dari berbagai jenis, di mana tingkat infeksi dalam tiga tahun terakhir sebesar 73,1 yang merupakan kasus baru per 100 ribu penduduk.
Direktur Pusat Informasi di Kemenkes Palestina Dr Atef Mosa’d menunjukkan hasil ini dalam sebuah laporan yang diperkenalkan selama lokakarya yang diselenggarakan kementerian tentang pelayanan kesehatan untuk penyakit dan tumor.
Khaled Thabet Direktur bagian tumor di Rumah Sakit al-Shifa menekankan bahwa meningkatnya jumlah penderita kanker itu disebabkan polusi yang disebabkan senjata yang dilarang digunakan oleh Israel saat menyerang Gaza, demikian Kantor Berita Palestina Al-Ray dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA) melaporkan, Ahad.
Pakar militer Brigadir Jenderal (Purn) Mesir, Safwat Al-Zayat, pasukan pendudukan Israel menggunakan tiga senjata yang dilarang secara internasional dalam agresi militernya ke Jalur Gaza.
Baca Juga: Al-Qassam Sita Tiga Drone Israel
Safwat Al-Zayat menyebutkan, militer pendudukan Israel menggunakan bahan peledak logam berat (Dense Inert Metal Explosive-DIME), bom penembus baja (piercing armor bombs), dan fosfor putih (white phosphorus).
Para peserta lokakarya merekomendasikan pembentukan sebuah pusat perawatan kanker, di mana pasien menerima layanan terapi yang komprehensif daripada harus mendapatkan perawatan medis di tempat yang berbeda.
Sebagian besar pasien kanker terpaksa harus meninggalkan Jalur Gaza untuk menerima perawatan medis sejak wilayah kantong Palestina terblokade itu kekurangan peralatan medis yang tepat akibat blokade Israel sejak 2006 lalu.(T/R05/P4)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Parlemen Inggris Desak Pemerintah Segera Beri Visa Medis untuk Anak-Anak Gaza