Pendudukan Yerusalem, MINA – Seorang anak laki-laki meninggal pada Rabu malam (25/1) karena luka kritis yang dideritanya akibat ditembak Tentara Pendudukan Israel di kamp pengungsi Shuafat, Yerusalem yang diduduki.
Sumber-sumber medis mengkonfirmasi kematian Muhammad Ali Abu Salah (16) setelah luka-luka yang dialaminya saat pasukan pendudukan menyerbu kamp Shuafat di Yerusalem yang diduduki.
Sebuah rekaman video menunjukkan bahwa tentara pendudukan menyerang bocah itu setelah dia tertembak dan terbaring di tanah, mereka merobek pakaiannya dan menggeledahnya.
Tentara Pendudukan juga mencegah dan menyerang paramedis yang hendak menolongnya sebelum akhirnya dia dibawa ke Pusat Medis Anata, dan dari sana dia dipindahkan dengan ambulans ke rumah sakit.
Baca Juga: Tentara Israel Cemas Jumlah Kematian Prajurit Brigade Golani Terus Meningkat
Para pejuang Palestina di kamp Shuafat mengumumkan dan menyerukan aksi perlawanan atas meninggalnya seorang putra, Muhammad Ali.
Pagi itu, pasukan pendudukan menyerbu kamp pengungsi Shuafat, mengepung rumah keluarga syuhada Uday aAl-Tamimi, melanjutkan untuk menghancurkan rumahnya, saat itu pun terdengar suara tembakan di tempat tersebut.
Patut dicatat bahwa martir Uday melakukan operasi heroik pada tanggal 8 Oktober lalu, ketika dia diam-diam keluar dari mobil di pos pemeriksaan kamp Shuafat, kemudian mengeluarkan pistolnya untuk menembak dari jarak yang sangat dekat ke kepala tentara pendudukan.
Pada saat itu, pasukan pendudukan mengakui terbunuhnya seorang tentara wanita bernama Noa Lazar dan luka serius tentara lainnya, sebelum martir Uday dapat mundur dengan aman.
Baca Juga: Anakku Harap Roket Datang Membawanya ke Bulan, tapi Roket Justru Mencabiknya
Kira-kira sepuluh hari setelah pendudukan gagal menemukan Uday, dia kembali, pada 19 Oktober, untuk melakukan serangan penembakan lain di timur Yerusalem yang diduduki, hingga akhirnya dia syahid. Kedua operasi yang dilakukannya mengakibatkan cederanya seorang penjaga keamanan Israel di dekat pemukiman Ma’aleh Adumim.
Sebelumnya di ahri yang sama, Aref Abdel Nasser Aref Lahlouh (20) dari kamp Jenin juga tewas setelah dia mencoba melakukan serangan penusukan di dekat Qalqilya.
Gerakan Hamas turut berbelasungkawa atas gugurnya, pejuang Aref Lahlouh, dan menekankan bahwa rakyat Palestina akan melindungi Al-Aqsa dengan nyawa dan pengorbanan.
“Kami berdarah untuk massa rakyat Palestina. martir kami, pejuang Aref Abdul Nasser Aref Lahlouh dari kamp pengungsi Jenin, yang menjadi terkenal saat melakukan aksi heroik. operasi penusukan terhadap pasukan pendudukan di dekat Qalqilya, siang ini, Rabu,” demikian keterangan persnya.
Baca Juga: Tim Medis MER-C Banyak Tangani Korban Genosida di RS Al-Shifa Gaza
Menurut Kementerian Kesehatan Palestina, dengan gugurnya dua martir tersebut, jumlah martir sejak awal tahun meningkat menjadi 20, termasuk 4 anak. Sementara 224 telah gugur tahun lalu. (T/R12/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Laba Perusahaan Senjata Israel Melonjak di Masa Perang Gaza dan Lebanon