Kairo, 26 Rajab 1436/15 Mei 2015 (MINA) – Dr. Farid Ismail, seorang anggota terkemuka Ikhwanul Muslimin dan mantan Anggota Parlemen, wafat, Kamis, karena menderita stroke, saat sedang menjadi tahanan di sebuah penjara di Mesir.
Partai Kebebasan dan Keadilan, partai sayap politik Ikhwanul Muslimin, menuduh otoritas penjara lalai sebab tidak segera membawa Dr. Farid ke rumah sakit, sehingga kondisinya memburuk dengan cepat. Demikian Middle East Monitor (MEMO) yang diberitakan Mi’raj Islamic News Agency (MINA), Jumat.
Mendiang Ismail ditangkap pada September 2013 dan dijatuhi hukuman Juli 2014 karena dinyatakan terlibat tindakan kekerasan dan penghasutan dalam sebuah aksi demo di gubernuran Sharkia, sebagai aksi protes pada penggulingan Presiden Muhammad Mursi pada Juli 2013.
Kematian Ismail memicu reaksi marah dari para aktivis di situs jejaring sosial. Banyak yang mengatakan, kematian pimpinan Ikhwanul Muslimin ini mengurangi peluang rekonsiliasi antara Ikhwanul Muslimin dan rezim saat ini. (T/P002/P2)
Baca Juga: Warga Palestina Bebas setelah 42 Tahun Mendekam di Penjara Suriah
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Faksi-Faksi Palestina di Suriah Bentuk Badan Aksi Nasional Bersama