Honolulu, 17 Syawwal 1438/11 Juli 2017 (MINA) – Seorang anggota militer Angkatan Darat Amerika Serikat berpangkat Sersan Satu (Sertu) yang pernah bertugas di Irak, Afghanistan dan kini kini ditempatkan di Hawaii, telah ditangkap atas tuduhan ucapkan sumpah setia pada ISIS, memberikan pelatihan dan memberikan dokumen rahasia militer pada ISIS.
Biro Investigasi Federal (FBI), Senin (11/7/2017), menjelaskan, Ikaika Kang (34), seorang prajurit aktif yang bertugas di Brigade Tempur Udara ke25, Divisi Infanteri ke-25, telah diselidiki Militer AS dan FBI selama lebih dari satu tahun terakhir sebelum ditahan pada hari Sabtu (8/7/2017).
FBI sudah mengajukan kasus ini kepada Pengadilan Distrik Honolulu.
Baca Juga: Pusat Budaya dan Komunitas Indonesia Diresmikan di Turki
“Terorisme adalah prioritas utama FBI,” kata Agen Khusus FBI Paul D. Delacourt dalam sebuah pernyataan kepada pers yang dikutip MINA.
“Dalam melawan ancaman ini, Divisi Honolulu FBI bekerja dengan mitra penegakan hukum dan Satgas Terorisme Bersama. Dalam kasus ini, FBI bekerja sama dengan Angkatan Darat A.S. untuk melindungi warga Hawaii dari pengarih terorisme,” tambahnya.
Otoritas federal percaya bahwa Kang, yang sepulangnya dari tugas di Irak, ditugaskan di Barak Militer Angkatan Darat Schofield di pulau Oahu, Hawaii, adalah “aktor tunggal.” Artinya, FBI tak menemukan kaitan Ikaika dengan seorang pun yang kemungkinan bisa memberi ancaman terhadap keamanan Hawaii.
Dia dijadwalkan hadir di pengadilan awal pada Senin siang depan.
Baca Juga: DPR AS Keluarkan RUU yang Mengancam Organisasi Pro-Palestina
Catatan militernya menunjukkan bahwa Ikaika yang berpangkat sersan satu itu adalah seorang operator pengendali lalu lintas udara di landasan udara AD Wheeler.
Ikaika bergabung dengan militer pada Desember 2001 beberapa bulan setelah serangan 11 September.
Dia pernah bertugas di Korea Selatan (2002-03) juga bertugas di Irak mulai Maret 2010 hingga Februari 2011 dan di Afganistan pada Juli 2013 hingga April 2014.
Sementara Barak Militer Schofield, sekitar 17 mil (27 km) dari Honolulu, didirikan pada tahun 1908 sebagai garnisun untuk pertahanan Angkatan Darat Pearl Harbor dan pulau Oahu. Schofield juga merupakan rumah bagi lebih dari 22.000 personil militer dan anggota keluarganya.
Baca Juga: Lima Paramedis Tewas oleh Serangan Israel di Lebanon Selatan
Menurut sebuah surat pernyataan FBI, Kang menawarkan diri untuk menggunakan jasa pelatihannya sebagai pengendali lalu lintas udara untuk membuat siklus sistem ISIS dalam memperbaiki serangan artileri atau serangan tidak langsung menggunakan pesawat tak berawak (drone).
Dia menyarankan agar ISIS menyiapkan radio genggam dan drone bermerk seharga $ 1.500 untuk melakukan aksi serangan tersebut.
Sebanyak 128 orang telah didakwa di AS atas pelanggaran-pelanggaran yang terkait dengan ISIS dari bulan Maret 2014 sampai Juni 2017, demikian menurut Pelacak Ekstrimisme Universitas George Washington. Sebanyak 75 orang dari total tersebut tersebut telah dinyatakan bersalah dan sebagian besar adalah warga AS atau penduduk tetap. (T/R01/RS2)
Mi’raj Islmaic News Agency (MINA)
Baca Juga: Joe Biden Marah, AS Tolak Surat Penangkapan Netanyahu