Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Seorang Wartawan Yaman Ditahan karena Sampaikan Kritik di Facebook

Syauqi S - Jumat, 2 Maret 2018 - 15:55 WIB

Jumat, 2 Maret 2018 - 15:55 WIB

67 Views ㅤ

A banner calling for the release of Austin Tice, the only American journalist held captive in Syria, is displayed at the Newseum in Washington, DC on November 2, 2016. / AFP / ANDREW CABALLERO-REYNOLDS (Photo credit should read ANDREW CABALLERO-REYNOLDS/AFP/Getty Images)

Ifex.org

Sanaa, MINA – Seorang wartawan Yaman dilaporkan hilang selama sepekan dan diyakini telah ditahan secara ilegal di negara yang dilanda perang tersebut, kata lembaga pengawas media, Kamis (1/3).

Awad Kashmim, editor surat kabar propemerintah 30 November, “ditangkap secara ilegal” pekan lalu di kota timur Mukalla di Provinsi Hadramaut yang kaya minyak, kata organisasi Reporters Without Borders seperti dilaporkan Daily Star.

Mukalla berada di bawah kendali Al-Qaeda dari tahun 2015 sampai 2016, ketika tentara Yaman dan sekutu militer regionalnya, yang dipimpin oleh Arab Saudi dan Uni Emirat Arab, menguasai kota pelabuhan tersebut.

Pada 19 Februari, Kashmim mengirim pesan dalam bahasa Arab di halaman Facebook-nya yang mengkritik kalangan tentara dan pers.

Baca Juga: Lima Paramedis Tewas oleh Serangan Israel di Lebanon Selatan

Media, tulisnya, telah “kehilangan semua rasa profesionalisme dan kredibilitas demi melayani kepentingan para pihak di kawasan.

“Tidak ada penghiburan bagi rakyat kita, atas kesengsaraan masyarakat kita, sementara yang memimpin kita – yang tidak diketahui – telah kehilangan semua rasa identitas nasional mereka,” tulis Kashmim.

“Saya tidak peduli apa yang dikatakan tentang saya secara pribadi, saya peduli dengan kredibilitas, saya peduli bahwa orang tidak dimanfaatkan.”

Sebuah pernyataan yang dikeluarkan oleh Reporters Without Borders – sebuah badan pengawas yang berbasis di Paris yang dikenal dengan Akronim RSF di Perancis – mengatakan mereka “sangat prihatin dengan Awad Kashmim” dan meminta pembebasannya segera.

Baca Juga: Militer Israel Akui Kekurangan Tentara dan Kewalahan Hadapi Gaza  

“Kami mengingatkan otoritas Hadramaut bahwa mereka bertanggung jawab langsung atas nasibnya dan pelanggaran hukum nasional dan internasional sangat mencolok karena menahan seseorang tanpa dakwaan apapun,” kata RSF.

Sejumlah jurnalis telah hilang di Yaman, tempat yang digambarkan oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa sebagai krisis kemanusiaan terburuk di dunia.

RSF pada bulan Desember menempatkam Yaman bersama Suriah dan Irak sebagai negara yang  ‘tidak aman bagi jurnalis’.

Amnesty International dan Human Rights Watch juga telah mendokumentasikan lonjakan penangkapan sewenang-wenang di Yaman sejak tahun 2016, termasuk terhadap para jurnalis dan pembela hak asasi manusia khususnya yang menghadapi risiko.

Baca Juga: Netanyahu Akan Tetap Serang Lebanon Meski Ada Gencatan Senjata

Lebih dari 9.200 orang tewas dalam perang Yaman sejak tahun 2015, ketika koalisi pimpinan Arab Saudi bergabung dalam perang melawan pemberontak Houthi.

Lebih dari delapan juta orang berisiko kelaparan karena blokade pelabuhan, kolera dan difteri telah membawa negara paling miskin di dunia Arab itu ke jurang krisis masif.

Yaman berada di peringkat 166 dari 180 negara pada Indeks Kebebasan Pers Dunia. (T/R11/RI-1)

Miraj News Agency (MINA)

Baca Juga: Agresi Israel Hantam Pusat Ibu Kota Lebanon

Rekomendasi untuk Anda