London, 9 Ramadhan 1437/14 Juni 2016 (MINA) – Lembaga pemantau Suriah melaporkan, setidaknya 224 orang tewas dalam pekan pertama Ramadhan di Suriah.
Lembaga Observatorium Suriah untuk HAM di Inggris mengatakan pada Senin (13/6), sebagian besar kematian disebabkan oleh pengeboman pesawat-pesawat tempur rezim Suriah dan Rusia pada 6 – 12 Juni.
Dalam masa itu, setidaknya 148 warga sipil, termasuk 50 anak-anak dan 15 wanita, tewas saat helikopter menjatuhkan bom drum.
Observatorium menambahkan bahwa setidaknya 12 orang tewas dalam penembakan oleh kelompok oposisi dan ISIS.
Baca Juga: [POPULER MINA] Runtuhnya Bashar Assad dan Perebutan Wilayah Suriah oleh Israel
Setidaknya satu orang dieksekusi oleh ISIS pada periode yang sama, demikian Al Jazeera membereitakan yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).
Beberapa kelompok pemantauan, serta otoritas Turki, menuduh Rusia melakukan serangan udara di provinsi Idlib, tetapi pihak berwenang Rusia membantah terlibat.
Daerah ini dikendalikan oleh koalisi kelompok oposisi yang disebut Army of Conquest (Tentara Penakluk) yang mencakup Nusra Front di dalamnya. Koalisi oposisi ini tidak termasuk dalam gencatan senjata antara pemerintah dan oposisi moderat Suriah.
Laporan Observatorium muncul di saat ratusan warga sipil menyelamatkan diri bersama kubu ISIS Mambij di Suriah utara, karena khawatir ribuan orang akan tetap terjebak di kota yang dikepung oleh pasukan Kurdi dan Arab dukungan AS.
Baca Juga: Drone Israel Serang Mobil di Lebanon Selatan, Langgar Gencatan Senjata
Menurut perkiraan PBB, korban tewas telah meningkat menjadi lebih dari 280.000 orang, sementara setengah penduduk negara itu telah dipaksa mengungsi. (T/P001/P4)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)