Al-Quds (Yerusalem), 21 Dzulqa’idah 1434/27 September 2013 (MINA) – Sebuah organisasi Hak Asasi Manusia (HAM) internasional telah mengungkapkan bahwa sepertiga dari rumah-rumah milik warga Palestina di Kota Al-Quds terancam dibongkar dengan dalih bahwa permohonan untuk izin bangunan tidak lengkap.
Organisasi Pengamat HAM Euro-Mid mengklaim bahwa hal itu adalah jalan bagi pemerintah Israel untuk melanjutkan perang mereka terhadap warga Palestina di Kota Al-Quds.
Israel memberikan warga Palestina asli Al-Quds hanya berhak menggunakan 13 persen dari luas wilayah Al-Quds Timur untuk memenuhi kebutuhan penduduk yang berkembang.
Sebuah laporan dari Euro-Mid memberikan penjelasan tentang program permukiman ilegal yahudi di Al-Quds. Lembaga itu melaporkan, Komite Keuangan Kota Al-Quds yang dikontrol Israel memutuskan untuk mendukung 1.500 unit permukiman ilegal baru di kota itu pada akhir Agustus lalu.
Baca Juga: Satu dari Delapan Tentara Israel di Gaza Alami Gangguan Jiwa
Organisasi HAM itu juga mengatakan bahwa buldoser Israel masih meratakan rumah warga Palestina di lingkungan Al-Tour karena pemerintah penjajah berencana akan mendirikan “Taman Nasional Israel”.
Menurut PBB, kemiskinan semakin memburuk menimpa warga Palestina di Al-Quds. Euro-Mid mencatat bahwa tingkat pengangguran naik menjadi 78 persen pada 2012 dibandingkan dengan 64 persen pada 2006.
Sementara lebih dari 40 persen dari warga Palestina di Al-Quds sekarang hidup di bawah garis kemiskinan, salah satu alasan adalah perbedaan dalam tingkat upah antara buruh Israel dan Palestina.
Euro-Mid menyerukan Israel untuk menghentikan kegilaannya atas pembangunan permukiman ilegal Yahudi di wilayah pendudukan dan melindungi kedaulatan Palestina atas Al-Quds Timur, sebagai ibukota negara Palestina.(T/P08/P02)
Baca Juga: Tepung dan Bahan Bakar Habis, Semua Toko Roti di Gaza Tutup
Mir’aj News Agency (MINA)