Oleh: Dudin Shobaruddin,M.A., Ketua Sekolah Tinggi Shuffah Al-Quran Abdullah bin Mas’ud (SQABM)
Tak kenal maka tak cinta, itulah peribahasa yang biasa kita dengar untuk memberi gambaran tentang pentingnya perkenalan dalam mengejar segala impian dan harapan yang kita cita-citakan untuk dijadikan idola dan contoh.
Kita sebagai orang yang beriman maka sudah tentu contoh yang dilihat dan ditiru orang yang lebih hebat dari kita, itulah sahabat nabi yang dekat degan baginda Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wasallam. Tentu contoh panutan yang paling utama dan pertama adalah Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam. Tapi juga kita diberikan isyarat untuk meniru para shahabatnya terutama Khulafa Ar-Rasyidin.
Maka di antara mereka ada yang dijamin oleh Allah masuk masuk surga melalui sabda nabi. Walaupun secara umum disebutkan bahwa para sahabat yang ikut terlibat dalam perang Badar dan yang bai’at Ridwan disebutkan mereka masuk surga. Tapi ada yang secara khusus Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wasallam menyebutkannya, yaitu sepuluh orang sahabat dijamin masuk surga.
Baca Juga: Pak Jazuli dan Kisah Ember Petanda Waktu Shalat
- Abu Bakar Ash-Shidiq
Nama sebenarnaya adalah Abdullah bin Abu Quhafah bin At-Taimy Al-Quraisy, lahir pada tahun 573 M. Beliau merupakan orang yang pertama masuk Islam, dan sahabat nabi yang terdekat, di samping beliau juga adalah mertua baginda Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wasallam. Beliau juga merupakan sahabat yang menemani nabi ketika berhijrah dari Makkah ke Madinah, dan termasuk yang disebut dalam Al-Qur’an ketika dalam keadaan terdesak menemani baginda nabi dalam Gua Tsur, Allah berfirman, yang artinya: “….Jangan bersedih karena sesungguhnya Allah bersama kita.” (Qs. At-Taubah: 40)
Beliau merupakan sahabat yang tidak pernah meragukan apa yang disampaikan Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam, sehingga beliau mendapat gelar Ash-Shidiq artinya yang benar. Abu Bakar merupakan pemegang kepemimpinan setelah kewafatan baginda Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wasallam yang disebut Khalifah Khalifaturrasul. Dan beliau merupakan Khulafa Ar-Rasyidin yang pertama dan memegang tapuk kepemimpinan selama dua hingga tiga tahun.
Beliau juga terkenal dengan keadilannya, kewara’annya dan kedermawananya. Begitu masuk Islam, beliau telah menginfakan hartanya sekitar 40 ribu dinar, telah memerdekakan hamba sahaya. Bahkan, ketika mendapat panggilan untuk mendukung peperangan Khandak (Perang Ahzab), beliau berani mengifakkan seluruh kekayaanya. Karena itu dalam beberapa riwayat dinyatakan bahwa Abu Bakar menjadi orang pertama dari ummat Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam yang masuk Surga.
Wafat ketika beliau menjadi khalifah pada tahun kedua, tepatnya pada 23 Agustus 634 M.
Baca Juga: Jalaluddin Rumi, Penyair Cinta Ilahi yang Menggetarkan Dunia
Beliau lahir di Makkah pada tahun 579 M merupakan salah seorang sahabat yang terkenal dengan kegagahannya, yang memeluk Islam ketika mendengar salah seorang sahabat yang juga saudaranya membaca Al-Quran. Setelah beliau masuk Islam, da’wah Islam yang tadinya dilakukan secara sir (rahasia), mulai dilakukan dengan jahr (secara terang-terangan), karena beliau terkenal dengan kebeeraniannya, wibawanya yang tinggi di kalangan masyarakat Quraisy.
Ketika permulaan dawahnya Nabi Shalallahu Alaihi Wasallam, baginda berdoa; “Ya Allah, perkasakanlah Islam ini oleh ke dua Umar; Umar bin Hakam atau Umar bin Khatab, maka Allah kabulkan Umar bin Khatab ini.” (HR. Timidzi no 3614)
Beliau komitmen kecintaanya pada Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam dengan mengikuti jejak nabi dalam segala hal. Pada suatu ketika, beliau datang ke Hajar Aswad dan menciumnya, kemudian beliau berkata; “saya tahu bahwa kamu adalah batu yang tidak membawa manfaat dan tidak membawa madlarat, sekiranya saya tidak melihat baginda nabi menciumnya, saya tidak akan menciumnya “(HR. Bukhari, kitab Haj, no. 1494)
Baca Juga: Al-Razi, Bapak Kedokteran Islam yang Mencerdaskan Dunia
Beliau Merupakan penerus kepemimpinan Islam (Khulafa Ar-Rasyidin) yang ke-dua setelah kewafatan Khalifah Abu Bakar selama kurang lebih 10 tahun yang dibunuh oleh Abu Lu’luah Al-Majusi ketika waktu Shubuh pada 3 november tahun 644 M dalam usia 64 tahun. Beliau diberi gelar Al-Faruq, karena karena terkenal dengan keadilannya dan juga kewara’an dan kedermawanannya.
3. Ustman bin Affan
Beliau merupakan salah seorang sahabat nabi yag terkenal dengan kekayaannya yang lahir pada tahun 577 H di Makkah dan termasuk As-Sabiquun Al-Awwalun yang terawal masuk Islam. Dan mengalami dua kali hijrah ke Habsyah dan Madinah. Memiliki budi pekerti yang luhur dan mulia yang istimewa seperti yang disabdakan beliau yang diriwayatkan oleh Ibnu Haitsami. Kisah yang luar biasa bagi sahabat ini dimana ketika Nabi menawarkan untuk membeli sebuah sumur yang dimiliki oleh seorang Yahudi.
Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wassalam bersabda; “barangsiapa yang dapat membeli sebuah sumur yang dimiliki Raumah untuk dijadikan telaga kaum Musliimin”. Maka Ustmanlah yang dapat membelinya (HR. Ahmad, Nasai danTimidzy)
Baca Juga: Abdullah bin Mubarak, Ulama Dermawan yang Kaya
Membela para perwira Sahabat yang menghadapi kesulitan dalam masalah keuangan, pada satu hari dimana beliau datang ketemu nabi Shallallahu’alaihi wa sallam dengan membawa satu ribu dinar untuk di bagikan pada yang memerlukan (HR. Ahmad, Tirmidzi dan Al-Hakim)
Bahkan kisahnya sampai hari ini, ada rekening atas nama Ustman bin Affan (wallahu ‘alam), Beliau pernah mendapat amanat untuk menjadi khalifah yang ketiga setelah Umar bin Khattab yang wafat dibunuh pada 17 Juni 656 M.
Jasanya disamping banyak menyumbangkan keuangan juga mengumpul menyatukan beberpa perbedaan dalam kaidah Al-Qura’an yang terkenal dengan Rosam Ustmany dan perluasan Masjid Nabawi bahkan biaya sebagian dari kantungnya sendiri.
4. Ali bin Abi Thalib
Baca Juga: Behram Abduweli, Pemain Muslim Uighur yang Jebol Gawang Indonesia
Beliau adalah salah seorang sahabat yang memeluk Islam ketika masih kecil, dan termasuk As-Sabiqun A-Awwalun yang amat dekat dengan baginda nabi. Bahkan, Ali adalah menantunya baginda yang lahir pada tahun 661 M di Makkah. Amat banyak keistimewaan yang dimilikinya selain sebagai mantu baginda nabi juga pernah tidur di kasur pada satu malam di mana nabi mau mengadakan perjalanan Hijrah dari Makka ke Madinah yang ketika itu bersama sahabat Abu Bakar Ash-Shidiq.
Termasuk sahabat yang dijamin masuk surga oleh baginda nabi karena kesetiaanya pada Islam, pengorbanannya serta keilmuannya yang tinggi. Dalam satu keterangan, Said bin Musayyib berkata: “Tidak ada yang paling tinggi setelah baginda Nabi Shallallahu ’Alaihi Wasalalam dalam bidang keilmuannya kecuali Ali bin Abi Thalib.”
Umar berkata: “Bacalah Al-Qur’an wahai Ubai bin Ka’ab dan cari keputusan dari Ali.” (HR. Bukhari no.4121).
Beliau juga menjadi salah satu dari empat Khalifah Rasyidin setelah syahidnya Ustman bin Affan selama enam tahun lamanya. Beliau mengalami gelombang fitnah yang luar biasa sehingga dia syahid setelah dibunuh secara komplot oleh orang Yahudi yang berpura-pura sebagai muslim pada 27 Januari 661M.
Baca Juga: Suyitno, Semua yang Terjadi adalah Kehendak Allah
5. Thalhah bin Ubaidillah
Beliau merupakan salah seorang sahabat yang lahir pada 594 M, yang masuk Islam melalui perantaraan Abu Bakar Ash-Shidiq, merupakan salah seorang sahabat yang mendapat khabar keislamannya dari seorang pendeta di Busyra, ketika berdagang disana, dimana sang pendeta menyatakan tentang akan adanya seorang utusan Allah namanya Ahmad bin Abdullah.
Kemudian dia datang ke Makkah dan bertemu dengan Abu bakar, melacak nama tersebut, dan Abu Bakarpun menyampaikan hal tersebut pada baginda Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam. Dan kemudian Thalhah pun memeluk Islam ketika masih muda. Beliau yang tercatat dalam sejarah sebagai seorang sahabat yang melindungi baginda nabi ketika perang Uhud, melindungi baginda nabi dari serbuan panah yang diarahkan oleh kaum Kafir Quraisy sehingga dirinya banyak terluka, bahkan jari-jarinya banyak yang terputus.
Terkait hal ini, Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda: “Siapa yang mau melihar syahid dalam perang Uhud berjalan di muka bumi maka lihatlah Talhah bin Ubaidillah.” (HR. Tirmidzi, silsilah hadis Sahih, al-Bani no. 5962).
Baca Juga: Transformasi Mardi Tato, Perjalanan dari Dunia Kelam Menuju Ridha Ilahi
Thalhah wafat pada usia 60 tahun yaitu pada tahun 36 H atau 656 M di Busyra, karena kakinya terkena panah ketika perang Jamal .
6. Zubair bin Awwam
Beliau adalah salah seorang sahabat yang lahir pada tahun 594 M. Beiau termasuk As-Sabiqun Al-Awwalun pada umur delapan tahun. Dalam riwayat lain umurnya 16 tahun dengan perantaraan Abu Bakar Ash-Shidiq juga. Beliau pernah berhijrah ke Habasyah dan Madinah. Beliau juga pernah menghunus pedangnya ketika ada khabar bahwa Muhammad Shallallahu ’Alaihi Wasallam dibunuh. Baginda nabi memberi julukan ke padanya dengan sebutan Hawari (pembela) yang begitu loyal, taat setia kepada baginda (HR. Bukhari no. 2634 dan Muslim no. 4436)
Beliau wafat besarsamaan dengan sahabat Thalhah, terlibat dalam perang Jamal pada tahun 36H/656M pada umur 60 tahun.
Baca Juga: Dato’ Rusly Abdullah, Perjalanan Seorang Chef Menjadi Inspirator Jutawan
7. Abdurrahman bin Auf
Waktu sebelum masuk Islam, nama yang sebenarnya adalah Abdul Kabah, kemudian setelah masuk Islam ditukar namanya menjadi Abdurrahman. Beliau termasuk salah seorang dari delapan orang yang masuk Islam paling awal. Walaupun diancam oleh ibunya agar kembali keagama nenek moyangnya, beliau tetap teguh memegang prinsip iman dan Islam sekalipun ibunya mau menyiksanya.
Beliau terkenal dengan harta kekayaannya dari hasil dagangannya. bagaimanapun dia sangat dermawan dan pemurah. Beliau pernah mengirim iringan 500 onta untuk dibagikan kepada sabilillah, fakir dan miskin. Loyalitas tinggi terhadap perjuangan fisabilillah.
Beliau wafat pada tahun 32 H/652 M di Amman, Jordan.
Baca Juga: Hambali bin Husin, Kisah Keteguhan Iman dan Kesabaran dalam Taat
8. Abu Ubaidah bin Jarrah
Beliau dilahirkan di kota Makkah pada tahun 583 M, dari keturunan suku Quraisy yang dihormati dan disegani oleh pemuka masyarakat. Beliau tergolong sahabat yang memeluk Islam paling awal, tidak lama setelah Islamnya Abu Bakar Radiyallahu ‘Anhu sebab dengan washilah dakwahnya Abu Ubaidah memeluk Islam.
Karena itu, beliau juga sama menerima dugaan dan cobaan seperti sahabat lain yang memeluk Islam paling awal. Beliau ikut berhijrah ke Habasyah karena tantangan yang luar biasa dari golongan Kafir Quraisy dan juga hijrah ke Madinah.
Baginda nabi menggelarinya sosok yang terpercaya (Al-Amien), sehingga beliau bersabda: “Setiap ummat akan dikaruniakan seorang yang Amien, dan untuk umat ini adalah Abu Ubaidah bin Al-Jarrah.” (HR. Bukhari no. 3461)
Baca Juga: Dari Cleaning Service Menjadi Sensei, Kisah Suroso yang Menginspirasi
Dalam riawayat Bukhari juga disebutkan bahwa kepercayaan ini begitu mendalam. Bahkan, ketika datang kepada baginda nabi utusan dari Bani Najran untuk meminta seseorang yang terpercaya, maka baginda nabi mengutus Abu Ubaidah bin Al-Jarrah. Oleh karena itu, wajarlah kalau beliau tergolong yang mendapat jaminan surga.
Beliau wafat pada tahun 639 M.
9. Sa’ad bin Abi Waqqas
Beliau merupakan salah seorang sahabt nabi yang lahir pada tahun 595 M di Makkah. Beliau termasuk golongan muda yang memeluk agama Islam. Menurut riwayat yang masyhur, dikatakan beliau masuk ketika umur 18 tahun.
Beliau mengikuti hampir seluruh peperangan yang dilalui oleh baginda nabi. Terkenal sebagai singanya tentara umat Islam ketika perang Uhud terjadi. Diriwayatkan dari Aisyah bahwa beliau selalu ribath (menjaga wilayah Islam) di waktu malam demi keselamatan baginda nabi (HR. Bukhari dan Muslim)
Beliau adalah di antara sahabat yang bepergian jauh sampai ke negeri China. Oleh karena itu, beliau wafat di Chuazou China dalam usia 70 tahun tepatnya pada tahun 674 M.
10. Said bin Zaid
Beliau salah seorang sahabat yang gagah berani lahir pada tahun 593M. Beliau masuk Islam juga ketika masih relatif muda, awal usia 20-an, ikut aktif dalam segala peperangan nabi kecuali dalam perang Badar. Ketika itu beliau diutus bersama Thalhah untuk melacak kekuatan kaum Kafir Quraisy. Bagaimanapun nabi telah memberi kepadanya ghanimah (harta rampasan perang).
Di kala awal memeluk Islamnya, beliau merahasiakan akan keislamannya, namun tidak lama kemudian diketahui keluarganya, sehingga beliau mendapat tekanan dan dugaan yang amat kuat termasuk dari Umar bin Khattab sebelum Islamnya.
Tapi washilah Sa’ad inilah kemudian Umar memeluk islam. Sa’ad berhijrah bersama istrinya ke Madinah. Nabi memberi jaminan masuk surga karena kepahlawanannya yang dibilang langka sehingga digelar macannya tentara Islam. Beliau wafat pada tahun 671 M dalam usianya 70 tahun.
Itulah pengenalan ringkas tentang sepuluh sahabat yang dapat jaminan masuk surga Allah. Sebagai umat Islam, maka perlu mengenalnya untuk dijadikan pelajaran oleh kita semua dan juga inspirasi untuk kelangsungan hidup di dunia dan akhirat sehingga minimal kita ada gambaran singkat tentang kehidupan mereka.
Semoga kita bisa mengikuti jejak-jejak kesalihan para sahabat Nabi tersebit. Aamiin. (P011/R02/P4)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)