Tel Aviv, MINA – Ibukota ekonomi Israel, Tel Aviv, mengalami kerusakan masif setelah serangan balasan skala besar dilancarkan oleh Iran pada 13 Juni 2025.
Gelombang rudal balistik dan drone Iran menghantam wilayah-wilayah vital di Israel, sebagai respons atas serangan Israel ke fasilitas nuklir Iran dan menewaskan sejumlah tokoh militer tingginya.
Namun, karena Israel memberlakukan pembatasan, laporan tentang serangan yang melibatkan target sensitif atau strategis sering kali dibatasi atau disembunyikan dari publik.
Dengan menggunakan intelijen sumber terbuka, termasuk gambar dan video yang diedarkan secara publik di media sosial, platform media Israel, serta identifikasi visual lokasi yang hancur di kota-kota Israel, unit pemeriksa fakta Al Jazeera, Sanad, berhasil memetakan beberapa serangan Iran paling signifikan terhadap Israel.
Baca Juga: Trump Klaim Sukses Serang Iran, Pejabat AS-Israel Justru Bantah Fordo Hancur
Serangan Iran menyasar pusat-pusat militer dan infrastruktur penting
Pada Sabtu (14/6), rudal mendarat hanya 300 meter (984 kaki) dari markas besar Kementerian Pertahanan Israel (Kirya) di Tel Aviv.
Lokasi ini, yang sering disebut sebagai “Pentagon Israel”, merupakan salah satu kompleks pemerintahan yang paling sensitif dan dijaga ketat di Israel, yang menampung kantor-kantor militer dan intelijen utama.
Serangan lain menghantam Institut Sains Weizmann, salah satu pusat penelitian terkemuka Israel, yang terletak di Rehovot, sebelah selatan Tel Aviv. Institut tersebut dilaporkan telah bekerja sama dengan militer Israel, sehingga menjadikannya target yang signifikan.
Baca Juga: Parlemen Iran Setujui Penutupan Selat Hormuz setelah Serangan AS
Wilayah metropolitan Tel Aviv
Beberapa wilayah di seluruh wilayah metropolitan Tel Aviv juga menjadi sasaran tembakan.
Di Ramat Gan, kota yang berdekatan dengan Tel Aviv, rudal menghantam beberapa menara dan kompleks perumahan, menyebabkan kerusakan signifikan dan memaksa evakuasi. Pemerintah setempat melaporkan bahwa sembilan bangunan hancur.
Kota terdekat, Petah Tikva, di sebelah timur, juga terkena serangan rudal yang merusak area permukiman dan komersial sementara di Bnei Brak, sebuah sekolah agama hancur.
Baca Juga: Menlu Iran Tiba di Moskow, Bahas Serangan Israel-AS dengan Putin
Di sebelah selatan Tel Aviv, Bat Yam mengalami tingkat kerusakan dan korban tertinggi di Israel dengan sembilan kematian terkonfirmasi dan sekitar 200 orang terluka, menurut layanan darurat. Di Rishon LeZion, banyak rumah hancur, menambah kerusakan yang meluas di seluruh wilayah.
Salah satu serangan paling serius juga mengenai RS Soroka di wilayah selatan, merusak sebagian struktur rumah sakit dan mengganggu layanan medis ratusan pasien.
Kilang minyak Haifa
Di Israel utara, rudal Iran menghantam kompleks petrokimia Bazan di Haifa, kilang minyak terbesar di negara itu, yang memaksa penutupan operasi.
Baca Juga: Jurnalis Italia Gelar Aksi Duduk di Roma, Kecam Kejahatan Israel di Gaza
Haifa mengalami serangan rudal kedua, yang menghantam beberapa bangunan permukiman di lingkungan Neve Sha’anan.
Tamra
Di Tamra, kota yang sebagian besar penduduknya adalah warga Palestina dengan 35.000 orang di Israel utara, rudal Iran menewaskan empat wanita dari keluarga yang sama. Seperti banyak kota Palestina di Israel, Tamra tidak memiliki tempat perlindungan bom yang memadai.
Kementerian Kesehatan Israel menyebutkan bahwa jumlah korban terus bertambah. Hingga 20 Juni, tercatat sedikitnya 25 orang tewas, lebih dari 600 orang luka-luka.
Baca Juga: Badan Atom Iran Kecam Serangan AS ke Situs Nuklir
Sekitar 2.500 warga mengalami trauma psikologis, termasuk 107 kasus gangguan panik akut yang dirawat di beberapa rumah sakit di Tel Aviv dan sekitarnya.
Serangan pada 13 Juni 2025 menandai salah satu serangan langsung terbesar yang pernah dilakukan Iran terhadap Israel. Tel Aviv, yang selama ini dianggap sebagai pusat modernitas dan stabilitas di Israel, kini porak poranda oleh rudal dan api. Ribuan orang kehilangan tempat tinggal dan infrastruktur terganggu. []
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Pakistan, Tiongkok dan Rusia Ajukan Resolusi Bersama Gencatan Senjata di DK PBB