Maiduguri, Nigeria, 22 Rabi’ul Akhir 1437/1 Februari 2016 (MINA) – Setidaknya 86 orang, termasuk sejumlah anak-anak, tewas dalam serangan sekelompok orang bersenjata di sebuah desa di timur laut Nigeria, demikian menurut pejabat.
Saksi mata mengatakan, penyerang yang diduga kuat adalah kelompok Boko Haaram mengebom rumah-rumah dan menembaki warga sipil pada Sabtu malam di desa Dalori, mayat-mayat bergelimpangan di jalan karena ditembak dan terbakar.
Para penyerang juga berusaha menyerbu sebuah kamp dekat Dalori, rumah bagi sekitar 25.000 pengungsi, tetapi dipukul mundur oleh tentara.
Saksi mata mengatakan, mereka mendengar jeritan anak terbakar sampai meninggal di saat pondok dan rumah rata dengan tanah. Demikian Al Jazeera memberitakannya yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).
Baca Juga: Putin Punya Kebijakan Baru, Hapus Utang Warganya yang Ikut Perang
Koordinator Wilayah Badan Manajemen Darurat Nasional, Mohammed Kanar, mengatakan kepada sebuah kantor berita, sebanyak 86 mayat telah dikumpulkan hingga Ahad (31/1) sore.
Staf Rumah Sakit Negeri Spesialis di Maiduguri mengatakan, sebanyak 62 orang lainnya dirawat karena luka bakar. Maiduguri adalah kota terbesar di timur laut Nigeria, sekitar 10 km dari Dalori.
Pihak tentara mengatakan, pasukan Nigeria awalnya tidak dapat melawan para penyerang. Penyerang baru mundur setelah bala bantuan tiba dengan persenjataan berat.
“Ketika warga melihat penembakan, mereka memberitahu kami. Saya memberitahu tentara,” kata Lawana Geti, Ketua Kondugua, kelompok keamanan desa.
Baca Juga: Jadi Buronan ICC, Kanada Siap Tangkap Netanyahu dan Gallant
“Dan ketika tentara datang, Boko Haram bergegas keluar dari desa,” katanya.
Kawasan Lake Chad yang berbatasan antara Nigeria, Chad, Kamerun dan Niger, sering ditargetkan oleh Boko Haram. Karenanya keempat negara telah membentuk koalisi bersama Benin untuk melawan kelompok itu.
Perang antara Boko Haram dan pemerintah Nigeria telah menewaskan 20.000 orang dalam enam tahun dan memaksa 2,3 juta orang mengungsi dari rumah mereka.
Badan Anak-Anak PBB mengatakan, ada satu juta anak telah dipaksa keluar dari sekolah. (T/P001/P2)
Baca Juga: Rusia Serang Ukraina Pakai Rudal Korea Utara
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Badai Salju Terjang Eropa Barat