London, 15 Sya’ban 1437/23 Mei 2016 (MINA) – Beberapa serangan bom simultan yang diklaim oleh Islamic State (ISIS) di wilayah yang dikendalikan oleh pemerintah Suriah telah menewaskan lebih 120 orang.
Menurut lembaga pemantau Observatorium Suriah untuk HAM yang berbasis di Inggris, bom mobil simultan dan pelaku bom bunuh diri meledakkan diri di stasiun bus, rumah sakit dan tempat lain di kota-kota pesisir Tartus dan Jableh di provinsi Latakia pada Senin (23/5).
Televisi pemerintah Suriah juga melaporkan serangan itu dan menyebutkan korban tewas sebanyak 78 orang.
Gambar beredar media sosial yang menunjukkan mayat di belakang van pick-up dan bagian tubuh korban hangus di tanah, demikian Al Jazeera memberitakan yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).
Baca Juga: Warga Palestina Bebas setelah 42 Tahun Mendekam di Penjara Suriah
Observatorium Suriah mengatakan bahwa setidaknya 73 orang tewas di Jableh dan 48 orang di Tartus.
Dikatakan ada tujuh ledakan yang mengoyak kedua lokasi secara bersamaan. Empat ledakan di Jableh dan empat di Tartus.
Di Jableh, puluhan orang tewas ketika sebuah bom mobil meledak di dekat stasiun bus, disusul oleh seorang pengebom bunuh diri yang meledakkan sabuk peledak di dalam stasiun. Dua orang meledakkan dirinya di perusahaan listrik dan di luar pintu masuk darurat sebuah rumah sakit di kota.
Puluhan lainnya tewas di Tartus ketika sebuah bom mobil meledak di stasiun bus, kemudian dua orang meledakkan diri ketika orang berkumpul.
Baca Juga: Faksi-Faksi Palestina di Suriah Bentuk Badan Aksi Nasional Bersama
ISIS mengaku bertanggung jawab atas serangan itu melalui salah satu sayap medianya, Amaq. (T/P001/P2)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
l
Baca Juga: Agresi Cepat dan Besar Israel di Suriah Saat Assad Digulingkan