Shana’a, 11 Rabi’ul Akhir 1437/21 Januari 2016 (MINA) – Sebuah serangan drone (pesawat tanpa awak) diyakini dilakukan oleh Amerika Serikat (AS), telah menewaskan sedikitnya dua militan di Yaman Tenggara, sumber militer mengatakan pada Rabu (20/1) waktu setempat.
“Korban yang belum diketahui identitasnya diduga militan Al-Qaeda, sedang dalam perjalanan di dalam kendaraan dari kota Qatn, Provinsi Hadramaut, ketika mereka menjadi sasaran,” kata sumber, seperti disebutkan media setempat Middle East Eye.
AS adalah satu-satunya negara yang dikenal dalam operasi drone bersenjata di wilayah Yaman, yang dianggap AS sebagai tempat afiliasi paling berbahaya Al-Qaeda.
Hingga kini aksi saling serang antara kelompok militan Houthi yang menguasai ibukota dengan pasukan pro-pemerintah masih terus berlangsung.
Baca Juga: Lima Paramedis Tewas oleh Serangan Israel di Lebanon Selatan
Sementara militan Al-Qaeda memanfaatkan kekacauan dengan memperketat aktivitasnya pada bagian Yaman tenggara, dengan merebut Mukalla, ibukota provinsi Hadramaut, sejak April 2015.
Koalisi yang dipimpin Saudi mendukung pasukan pro-pemerintah memerangi Houthi dan sekutu mereka, ternyata sejauh ini belum efektif menargetkan militan.
Salah satu sumber Yaman mengatakan, serangan drone AS terjadi setelah sebelumnya tentara bayaran di Yaman menembak jatuh sebuah pesawat tak berawak mata-mata yang terbang di atas ibukota, Sana’a.
AS melakukan serangan udara dengan menggunakan drone pembunuh di Yaman dan beberapa negara Muslim lainnya, termasuk Pakistan dan Afghanistan.
Baca Juga: Militer Israel Akui Kekurangan Tentara dan Kewalahan Hadapi Gaza
Washington mengklaim drone menargetkan militan Al-Qaeda. Namun sumber-sumber lokal mengatakan warga sipil telah menjadi korban utama dari serangan dalam berbagai kasus.
Serangan drone AS terus digencarkan bersama agresi militer Saudi terhadap Yaman, yang dimulai sejak akhir Maret 2015.
Akibat serangan koalisi dan AS ke negara miskin itu, lebih dari 7.500 warga tewas dan lebih dari 14.000 lainnya luka-luka.
Serangan militer Saudi dimaksudkan untuk melemahkan gerakan Houthi Ansarullah dan mengembalikan kekuasaan kepada mantan presiden Abd Rabb Mansur Al-Hadi, yang adalah sekutu setia Riyadh. (T/P4/P2)
Baca Juga: Netanyahu Akan Tetap Serang Lebanon Meski Ada Gencatan Senjata
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
http://presstv.ir/Detail/2016/01/20/446569/Yemen-Sanaa-Saudi-Arabia-US-Qatn-alQaeda-Hadhramaut-/
Baca Juga: Agresi Israel Hantam Pusat Ibu Kota Lebanon