Dhaka, 2 Syawwal 1437/7 Juli 2016 (MINA) – Menurut polisi dan media lokal Bangladesh, dua polisi dan satu warga perempuan tewas dalam sebuah serangan bom dan penembakan di sebuah sekolah di luar lapangan saat lebih 200.000 orang berkumpul melaksanakan salat Idul Fitri.
Serangan itu terjadi di distrik Kishoreganj, sekitar 140 kilometer barat laut dari ibukota Dhaka itu juga melukai sembilan orang polisi lainnya, demikian Albawaba News memberitakan yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).
Berbeda dengan negara-negara Muslim pada umumnya yang melaksanakan Idul Fitri pada Rabu, Bangladesh dan India melaksanakan awal bulan Syawwal Hijriah pada Kamis (7/7).
Somoy, sebuah stasiun televisi swasta di Bangladesh, menyiarkan tayangan terjadinya baku tembak antara polisi dan kelompok penyerang.
Baca Juga: Kapal Wisata Mesir Tenggelam di Laut Merah, 17 Penumpang Hilang
Laporan-laporan mengatakan, tersangka militan Islamic State (ISIS/Daesh) berada di balik ledakan bom pada Kamis, yang terjadi seminggu setelah ISIS mengaku bertanggung jawab atas serangan mematikan di sebuah kafe di Dhaka, serangan yang menewaskan 20 warga sipil.
Sejak Rabu, pihak berwenang di Bangladesh membatasi situs media sosial yang dianggap terlibat dalam menyebarluaskan ideologi ekstremis setelah serangan baru di kafe di Dhaka.
Langkah itu bertujuan mencegah radikalisasi daring terhadap pemuda.
“Mengunggah, berbagi, komentar atau menyukai setiap video, gambar atau pidato di media sosial seperti Facebook, Twitter dan YouTube dalam mendukung Daesh atau militansi adalah pelanggaran yang akan dihukum,” kata Shahidur Rahman, Wakil Inspektur Jenderal Polisi Bangladesh.
Baca Juga: Dokter Palestina Kumpulkan Dana untuk Pendidikan Kedokteran di Gaza
Anggota ISIS yang aktif di Suriah dan Irak telah lama menggunakan media sosial sebagai alat perekrut untuk menghasut orang di seluruh dunia agar melakukan aksi kekerasan.
Pemerintah di Bangladesh telah berulang kali membantah bahwa kelompok militan internasional, seperti ISIS telah memiliki tempat di negara tersebut.
Operasi penangkapan oleh keamanan Bangladesh telah menjaring 11.000 orang terduga terkait kelompok teror. (T/P001/P2)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Kelelahan Meningkat, Banyak Tentara Israel Enggan Bertugas