Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Serangan Iran Meningkat, Pemukim Israel Pilih Kabur Pakai Kapal Pesiar

sri astuti Editor : Rudi Hendrik - Selasa, 17 Juni 2025 - 16:40 WIB

Selasa, 17 Juni 2025 - 16:40 WIB

24 Views

Ilustrasi saat pemukim Israel akan kabur dari wilayah pendudukan menggunakan kapal pesiar menyusul serangan Iran yang terus meningkat. (Foto @AdamMedia/X)

Tel Aviv, MINA – Semakin banyak pemukim Israel yang melarikan diri dari wilayah Palestina yang diduduki dengan kapal pesiar menuju Siprus, untuk menghindari serangan Iran yang diluncurkan di bawah Operasi True Promise 3, menurut laporan Haaretz yang diterbitkan Senin (16/6).

Menyusul perjalanan udara dari Israel yang masih ditangguhkan, para pemukim beralih ke jaringan swasta mahal yang menawarkan jalur laut untuk keluar dari wilayah yang diduduki. Demikian dikutip dari Almayadeen.

Haaretz melaporkan keberangkatan itu terjadi secara rahasia, tanpa pengawasan, dan dengan biaya ribuan dolar. Banyak pemukim menyatakan mereka merasa tidak punya pilihan lain.

Fenomena ini mencakup beberapa wilayah di tanah yang diduduki. Para pemukim dilaporkan mengamankan kapal pesiar dari Marina di Herzliya, Haifa, dan Askalan untuk mencapai Siprus, dan pindah ke tujuan lain dari sana.

Baca Juga: Kongo dan Rwanda Sepakat Damai, Sekjen PBB Sambut Baik

Menurut Haaretz, Marina Herzliya secara efektif telah berubah menjadi “terminal keberangkatan mini” dalam beberapa hari terakhir.

Pemilik kapal pesiar di Haifa dan Askalan juga telah mulai mengangkut kelompok-kelompok pemukim, dengan hingga 10 orang per kapal, membentuk upaya pelarian kecil yang diorganisasi secara pribadi.

Laporan tersebut menambahkan bahwa Otoritas Kependudukan dan Imigrasi Israel tidak dapat memperkirakan cakupan eksodus yang terus meningkat.

Harga untuk rute pelarian ini sendiri melonjak karena meningkatnya permintaan. Seorang pemukim mengatakan kepada Haaretz bahwa mereka dikenakan biaya 2.500 shekel (sekitar $670) per orang, sementara yang lain diminta membayar 6.000 shekel (sekitar $1.600).

Baca Juga: Trump Caci Maki Zohran Mamdani Stelah Ia Terpilih Sebagai Walikota New York

Seorang kapten kapal pesiar menjelaskan, “Ini masalah penawaran dan permintaan. Jika seseorang ingin membayar, mereka harus membayar.”

Laporan Haaretz ini muncul setelah peringatan langsung dari angkatan bersenjata Iran pada Ahad, yang mendesak para pemukim untuk segera mengungsi dari wilayah yang diduduki.

Dalam sebuah pernyataan, Militer Iran memperingatkan bahwa wilayah tersebut “pasti akan menjadi tidak layak huni dalam waktu dekat,” dan menambahkan bahwa bunker tidak akan memberikan keamanan.

Iran juga menuduh Perdana Menteri Benjamin Netanyahu membahayakan nyawa para pemukim demi kepentingan pribadi dan menggunakan mereka sebagai “perisai manusia.”

Baca Juga: Begini Suara Para Senator AS Soal Serangan ke Iran

Melalui pernyataan tersebut, Militer Iran memperingatkan bahwa mengabaikan peringatan “hanya akan menyebabkan hari-hari yang lebih sulit di masa mendatang.”

Militer Iran menegaskan rencananya untuk meluncurkan fase berikutnya dari Operasi True Promise 3 yang “komprehensif dan menghancurkan”, yang menargetkan semua titik vital di wilayah pendudukan. []

Mi’raj News Agency (MINA)

 

Baca Juga: Menhan Iran Datang ke Cina di Tengah Gencatan Senjata

Rekomendasi untuk Anda