Yerusalem, MINA – Serangan Pasukan Pendudukan dan Yahudi Israel terhadap situs-situs suci agama Kristen di kota-kota Yerusalem dan Haifa mengalami peningkatan dalam beberapa tahun terakhir, kata Wadie Abu Nassar, seorang penasihat Majelis Ordinaris Katolik di Tanah Suci kepada situs berita Arab48 .
Abu Nassar mengatakan, dalam lima tahun terakhir, 157 serangan dilakukan terhadap tempat suci Kristen, sedangkan tahun lalu saja tercatat 40 serangan terdokumentasi terhadap situs suci, biarawan dan biarawati.
“Di kota Haifa, beberapa insiden provokatif dilakukan oleh beberapa orang Yahudi yang religius, di dekat Biara Mar Elias di Gunung Karmel,” kata Abu Nassar seperti dikutip dari Middle East Monitor, Jumat (16/6).
Ia melanjutkan, dalam lima tahun terakhir, Yerusalem menyaksikan serangan terhadap tempat suci dalam skala besar, sementara tempat suci lainnya menjadi sasaran serangan tetapi pada tingkat yang lebih rendah.
Baca Juga: Al-Qasam Rilis Video Animasi ”Netanyahu Gali Kubur untuk Sandera”
Selain 157 serangan yang terdokumentasi terhadap kesucian Kristen, ada sejumlah besar serangan yang tidak terdokumentasi.
“Hampir setiap hari ada serangan yang mencakup meludahi biarawan dan biarawati, khususnya di Kota Tua Yerusalem, dan kasus ini benar-benar memprihatinkan, terutama karena frekuensinya baru-baru ini meningkat,” jelasnya.
Abu Nassar menyalahkan pemerintah Israel atas peningkatan serangan terhadap kesucian dan simbol-simbol Kristen.
“Pemerintah Israel yang sedang berkuasa menyebarkan suasana beracun, membuat kelompok-kelompok Yahudi religius merasa bahwa mereka berada di atas hukum dan memiliki kekebalan dari hukuman,” katanya. (T/RE1/P1)
Baca Juga: Tentara Cadangan Israel Mengaku Lakukan Kejahatan Perang di Gaza
Mi’raj News Agency (MINA)