Bangui, 30 Rajab 1435/29 Mei 2014 (MINA) – Setidaknya 15 orang tewas, termasuk seorang pendeta, dan beberapa lainnya luka-luka setelah terjadi serangan terhadap sebuah kompleks gereja Katolik di ibukota Bangui oleh sekelompok pria bersenjata.
Serangan Rabu di Gereja Notre-Dame de Fatima, pusat kota Bangui, adalah serangan terbesar terhadap gereja di mana kelompok bersenjata Muslim Seleka disalahkan, Al Jazeera yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).
“Kami berada di gereja ketika kami mendengar penembakan di luar,” kata Pendeta Freddy Mboula kepada kantor berita Associated Press. “Ada jeritan dan setelah 30 menit penembakan, mayat ada di mana-mana.”
Saksi mata mengatakan, orang-orang bersenjata memasuki kompleks, melemparkan granat dan menembak tanpa pandang bulu.
Baca Juga: Afsel Jadi Negara Afrika Pertama Pimpin G20
Terjadi laporan yang saling bertentangan jumlah orang tewas.
Beberapa saksi mata mengatakan 30 orang telah tewas. Seorang juru kamera Reuters mengatakan ia melihat puluhan mayat yang dibawa.
Negara berwarga mayoritas Kristen itu telah dilanda bentrokan tanpa henti antara kelompok-kelompok milisi Kristen dan mantan oposisi bersenjata Seleka yang Muslim, terutama setelah kekuasaan Seleka berakhir pada Januari.
Serangan terhadap gereja adalah serangan langka terhadap rumah ibadah, sebab sebelumnya kelompok Muslim tidak pernah menyerang gereja, berbanding terbalik dengan milisi Kristen yang telah banyak membakar dan menghancurkan masjid-masjid Muslim.
Baca Juga: Rwanda Kirim 19 Ton Bantuan Kemanusiaan ke Gaza
Pada jam-jam berikutnya, milisi Kristen mulai memasang blokade jalan di sekitar Bangui.
Wartawan AFP melaporkan, baku tembak terus berlanjut sampai Rabu malam, terutama di dekat lingkungan Muslim Bangui, di mana helikopter terlihat terbang di atas daerah itu.
Dari 2.000 tentara Perancis yang dikerahkan untuk Republik Afrika Tengah, 700 ditugaskan untuk berpatroli di jalan-jalan kota Bangui dengan kendaraan lapis baja ringan, namun tetap saja kota itu masih dicengkeram kekerasan.
Krisis di bekas koloni Perancis itu telah memaksa hampir satu juta orang pergi dari rumahnya, dan hampir 100.000 orang mencari perlindungan dilandasan bandara Bangui yang dijaga oleh tentara Perancis dan negara Eropa lainnya. (T/P09/R2)
Baca Juga: Korban Tewas Ledakan Truk Tangki di Nigeria Tambah Jadi 181 Jiwa
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)