Sanaa, MINA – Sebuah rudal yang ditembakkan dari Yaman ke wilayah tengah yang diduduki Israel memicu sirene di puluhan kota dan pemukiman Yahudi, Rabu pagi (25/12).
Militer pendudukan Israel mengeklaim telah mencegat rudal balistik yang ditembakkan dari Yaman sebelum memasuki wilayah udara Israel.
“Sirene peluncuran roket dan rudal diaktifkan karena kemungkinan serpihan jatuh dari intersepsi,” tulis militer di Telegram. Melansir Al Mayadeen.
Layanan medis darurat Israel, Magen David Adom (MDA) mengatakan bahwa tidak ada korban luka yang dilaporkan akibat serangan itu.
Baca Juga: Organisasi HAM: Setengah Tahun Iran Eksekusi 617 Orang, termasuk 40 Warga Afghanistan
Kemudian, media militer Yaman mengatakan ada pernyataan penting dari Angkatan Bersenjata Yaman (YAF) dalam beberapa jam ke depan.
Serangan ini menyusul serangkaian serangan jarak jauh yang dilakukan oleh YAF, yang menargetkan aset-aset Israel di wilayah Palestina yang diduduki.
Serangan terbaru itu memicu bunyi sirene di pemukiman kota pesisir dan wilayah Tepi Barat yang diduduki.
Sebelumnya pada Selasa (24/12), komando militer Israel mengatakan bahwa mereka telah menyelesaikan penyelidikan atas kegagalan mereka dalam menangkis serangan sebelumnya dan membunyikan sirene pada waktu yang tepat.
Baca Juga: Menlu Kuba: Netanyahu Berbohong Soal Nuklir Iran Selama 30 Tahun
Militer juga mengatakan bahwa mereka akan memperluas peringatan yang diberikan kepada pemukiman di seluruh wilayah Palestina yang diduduki, karena khawatir pecahan peluru yang dihasilkan dari puing-puing pencegat atau rudal akan menimbulkan korban.
Jutaan pemukim bergegas ke bunker dan ruang aman, termasuk sembilan orang yang terluka dalam pelariannya.
YAF telah melancarkan serangan terhadap rezim Israel sebagai bentuk dukungan aktif kepada rakyat Palestina, yang telah menderita perang genosida yang belum pernah terjadi sebelumnya yang dilancarkan oleh Israel.
Pada saat yang sama, YAF terus menanggapi serangan udara atau angkatan laut Israel, Amerika Serikat, dan Inggris yang dilancarkan ke negara tersebut.[]
Baca Juga: Menlu Iran: Teknologi Pengayaan Uranium Tidak Dapat Dihancurkan oleh Bom
Mi’raj News Agency (MINA)